Oleh : Dian Tiara Gairah tualang membawa kaki berjalan ke pasir putih pesisir laras bau bebatuan dan semilir angin khas batu bara menyeruak indera penciuman mengajak berkenalan desa pinggiran suku melayu itu melempar senyuman senja nguning Terperangah aku akan suguhan bangunan, yang mampu menderapkan hati merunduk di bawah garang walaupun hanya tinggal puing kuno dan seonggok bangunan kadaluwarsa tapi pesonanya tak pernah runtuh oleh reruntuhan Dulu katanya bangunan itu adalah istana pemiliknya raja arif bijaksana berdayangkan 13 selir berparas bidadari di jaga oleh para panglima dari penjuru Pandan sampai Malaka siapa berani menentang, mati tak tertemukan badan bukan sembarang bisa melenggang ke dalam karena istana memiliki dua bangunan khayalan membingungkan Betapa megah dahulu walau sebatas “katanya” entah apa yang terjadi, mengapa istana itu terluluh lantahkan kini hanya tinggal peninggalan terlupakan laguh lagah lumut dan rerumputan menjadi penghuni sekarang berteman seorang pria rentah delapan puluhan demi hidupnya ia melelang harta pusaka istana ke jiran tidak ada pengakuan akan keberadaan, bahkan sejarah menghindar istana niat lima laras, benar – benar terlaraskan
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unimed kembali mempersembahkan ide kreatifnya dengan mengadakan...
-
Oleh : Lamtiur Simaremare Bahagia tak dapat kuraih Sukses jauh dari mata Kasih sayang pudar tak berbekas Cinta ditangan oran...
-
Oleh : Irfan Husaini Nasution Laut mu yang indah , hasil dan kekayaan lautmu yang melipah . Percuma Alam mu yang kaya dan flora fauna m...
-
Oleh : Irfan Husaini Nasution Dipondok kecil itu terdengar suara kecil memanggil Dipondok kecil itu ku lihat wajah nan suram dibalik t...
-
Oleh : Jakaria Rasa yang tak mungkin tumbuh didalam gersangmu Tak lagi terlihat indah Sedang mentari Memberi secercah harapan ...
-
Oleh : Irfan Husaini Nasution Gemerlap kekuasaan tak menjatuhkan kedermawananya Sejauh mata memandang hanya itulah yang terbias dipikir...
-
Oleh : Irfan Husaini Nasution Malam semakin larut , bintang-bintang tak mampu menunjukkan sinarnya Sang rembulan tak berdaya mengindahk...
-
Oleh: heny anggreini meneriakkan segala suara yang masih samar terdengar, berparas rindu, dan bersuara parau. Inilah aku, yang masih berj...
0 komentar:
Posting Komentar