SAVE EGYPT


Palestina

Oleh : Irfan Husaini Nasution

Seorang Bocah Yang Jatuh Tersungkur
Terkena Pecahan Kaca Yang Membuat Dirinya Terluka
Ku Dengar Jeritan-Jeritan Tabuh Di Atas Tanah Jarusalem
Ku Coba Menarik Nafas Dan Ku Lafazkan Allahu Akbar .. Allahu Akbar Allahu Akbar
Dalam Hatiku Menangis Melihat Semua Kezaliman Ini
Tak Henti-Hentinya Ku Berdoa Kepada Illahi Untuk Mengutuk Laknat Zionis itu
Ingin Ku Hancurkan Tulangnya , Ku Remukkan Jantungnya,Ku Penggal Kepalanya
Agar Mereka Tahu Betapa Marahnya Aku.
Wahai Penguasah Jagat Raya Dengarkan Jeritan Mereka Yang Menangis
Menangis Tak Henti-Hentinya Karean Luka Mereka
Zionis Itu Membunuh Anak-Anak Tak Berdosa , Membunuh Wanita Yang Tak Bersalah
Membunug Semua Yang Ada Ditanah Palestina
Ya Allah Hancurkan Para Pembunuh Umat Islam
Hancurkan Mereka Seperti Engkau Menghancurkan Kaum Qurais
Ya Allah Penguasah Jagat Raya Dengarkan Pintaku,
Berikan kesabaran dan kekuatan Palestina

Dalam Doaku Untuk Semua Yang Ada Di Negeri Palestina

Di Pondok Kecil

Oleh : Irfan Husaini Nasution

Dipondok kecil itu terdengar suara kecil memanggil
Dipondok kecil itu  ku lihat wajah nan suram dibalik tawa
Ku dengar suara ibu sedang memanggil dengan nada yang pelan hampir tak terdengar
Teringat dengan masa laluku yang dimanja dan ditimang-timang olehnya
Di tempat ini ku dilahirkan dan dibesarkan oleh kasih sayangnya
Namun kini semua tinggal kenangan semu.
Nafas yang tersengah sengah menanti ujung hidupnya
Air mataku tak kuasah menahan kesedihan ini
Ku tatap wajahnya yang kaku dipembaringan .
Ingin rasanya aku menjerit namun ku tak mau ibu tak tenang disana
Ku tutup kain putih untuk menutup seluruh wajahnya.
Ku peluk dengan erat tubuh nya yang dingin dan kuteteskan air mata dipipinya .
Hanya doa yang mampu ku ucapkan untuk menghantar ibu ketempat peristirahatannya yang terakhir.
Menanti ajalku untuk bertemu dengan ibu disana.

Namun bukan dipondok kecil melaikan di surga atau neraka.

Pesta Sunyi

Oleh : Irfan Husaini Nasution

Malam semakin larut , bintang-bintang tak mampu menunjukkan sinarnya
Sang rembulan tak berdaya mengindahkan malam ini
Hanya suara jangkrik yang menari nari di pikiran ku
Suara gong gongan anjing menambah meriah pesta kali ini
Tak ku dengar suara berisik alunan disorsi , tak ku dengar suara hentakan music yang meriah
Namun tetap ku nikmati pesta sunyi ini. Tak ada rasa jenuh yang terasa dihati
Ku dengar alunan dzikir berkumandang dipestaku.
Ku dengarkan alunan doa ditelingaku
Ku dengarkan suara seperti bernyanyi namun dengan nada yang sedih
Dandanan yang serba hitam dan putih menambah gemerlap pesta malam ini
Jam terasa begitu lama , terasa tak mampu untuk mengitari angka 12
Pesta malam ini terasa damai , tak ada dorongan , injakkan serta cacian
Melaikan alunan dhizir , doa dan tangisan yang memeriahkan
Inilah pestaku , pesta yang berbeda dengan pesta p lainya.
Inilah pestaku , dimana seseorang yang menjadi tuan rumahnya dan ia terbujur kaku
Terbungkus kain putih ditengah tengah para undangan yang datang.
Izroil adalah tamu paling special . karena ia tamu paling pertama datang
 karena berkat ialah pesta ini diadakan

Dan kehendak Allah pula menjadikan pesta ini. Inilah pesta , pesta kesunyian.

Datuk Mati Dibunuh

Oleh : Irfan Husaini Nasution

Gemerlap kekuasaan tak menjatuhkan kedermawananya
Sejauh mata memandang hanya itulah yang terbias dipikirannya
Dua bola mata tak bergairah kedip disemenanjung malaka
Semercik air mata mengalir tak henti hentinya bagai air bah yang datang menerjang

Datuk mati dibunuh datuk mati dibunuh
Kata-kata yang indah ku selaraskan dengan peristiwa keji itu
Manusia seperti hewan , bahkan melebihkan bahkan persis sama
Tingkah nan arogan membalut dalam tulang diselimuti oleh daging dan kulit
Sebercak darah dipisau sebagai saksi betapa kejamnya dunia ini.

Menanti giliran dengan apa yang dilakukan.
Tanah yang gersang membisu menjadi alas tidurnya
Air hujan yang menangis membahasi sehelai daun kelapa
Tak henti hentinya berkata datuk dibunuh datuk dibunuh
Seperti anak ayam kehilangan induknya.
Biarlah tuhan yang tahu biarkanlah tuhan yang membalas

Mungkin itu takdir datuk mati dibunuh

Aku bukan Binatang Jalang

Oleh : Irfan Husaini Nasution

Aku bukanlah binatang jalang
Kulitku tak mampu menahan gesekan peluru  panas
Yang menerjang keras mengikuti arah angin
Jantungku bukanlah baja yang mampu menahan amarah dan emosi dalam diriku
Kaki ku tak mampu berjalan ditengah krikil tajam yang menusuk hingga tulang-tulangku
Mataku perih melihat penderitaan , kebodohan dan kemunafikan para penguasah Negeri ini
Otakku tak mampu berpikir keras untuk membangun Negeri para bangsat-bangsat ini.
Namun kau harus tau betapa inginnya aku untuk membasmi para koruptor  berlabel binatang jalang.
Membakar mereka hidup hidup ,di tengah kota yang sepi dan dingin
dengan uang korupsi sebagai sumbuhnya.
Kau kau dan kau tak mampu untuk melawan ku.
Meskipun Pisau belatih menusuk perutku , mencongkel mataku , mengoyak kulitku
Namun ku tetap katakan aku bukan binatang jalang di negeri para binatang jalang ini.
Aku adalah angin yang berhembus dengan cepatnya
Mengalahkan Kilat yang sedang menggila di atas sana.
Aku bukanlah sang pahlawan yang berparas tampan , berjubah mewah dan berhati mulia.
Namun kau pasti tau apa yang ku , kau , dan kita semua mau.

Memusnakan para binatang Negeri Binatang jalang ini.

Pukimak

Oleh : Irfan Husaini Nasution

Laut mu yang indah , hasil dan kekayaan lautmu yang melipah . Percuma
Alam mu yang kaya dan flora fauna mu berbagai jenis , Percuma
Merahmu  yang gagah berani , putih mu yang suci nan wibawa , percuma
Jika rakyatmu , pemimpin  dan pejabatmu semuanya pukimak
Kekayaan budaya dan keanekaragaman bahasa mu yang sahaja , percuma
Garuda yang kuat dan bunga melatihmu yang wangi semua itu percuma
Jika pendudukmu , pendatangmu dan yang ada disini semuanya pukimak
Pukimak yang membuat Negara mu busuk , pukimak juga yang mampu menegaskan semuanya.
Biarkan hasil lautmu di ambil oleh Negara lain , biarkan kekayan alam mu diekploitasi .
Biarkan biarkan mereka merampas semua . karena mereka itu pukimak

Semua pukimak , semuanya pukimak . rakyat , pejabat , presiden semuanya pukimak

Ini Aku dan Kamu

Oleh : Heny Anggreini Cita cinta adalah aku Tak ingin dijalannya, Ada titik kelam juga muram Adakah cinta yang terselubung Dalam pikir dan benak? Diakah yang ada di sini? Di benak dan pikiran ini? Diakah yang mengisi sudut-sudut ini? Tak kutemui satu jawaban untuk beribu pertanyaan Aku ingin dirimu, hatimu. Benarkah ini dari hatiku? Bukan nafsu birahiku? Yang karena kau selalu bersamaku

Judul

Oleh: heny anggreini meneriakkan segala suara yang masih samar terdengar, berparas rindu, dan bersuara parau. Inilah aku, yang masih berjalan mencari diri. Hilang dalam peluk, tak terlihat dipelupuk kerinduan. Ingin rasanya, aku bercumbu dalam gemerlap bintang malam yang senantiasa membuka keramaian dalam wajah-wajah murkanya.

AKU DIPUTUSKAN TEPAT DI HARI ULANG TAHUN KU

Oleh : Ayu Suci Ramadani Di usia ku yang menginjak 15 tahun, sekarang aku duduk di kelas 1 SMA. Diusiaku yang masih menginjak dewasa ini, harus menerima kenyataan yaitu aku jauh dari kedua orang tua ku. Dari kampung aku diberangkatkan oleh kedua orang tua ku ke medan untuk menuntut ilmu dan meraih impianku untuk menjadi Guru yang profesional. Hal itu yang sudah ku niatkan ku pastikan akan tercapai. Namun hal itu tidak mudah, seperti kita membalikkan telapak tangan. Begitu banyak rintangan yang harus ku hadapi. Dari segi ekonomi, dan cara berpakaian ku yang cuku setra gak gaul. Dan yang mau berteman dengan ku itu, kalau lagi ada keperluan aja atau lagi ada maunya. Tapi banyak hal dan orang yang mensport aku untuk tetap bersemangat dan harus lebih bersabar dengan cobaan yang diberikan. Dan orang tua ku selalu berpesan kepada ku yang pesannya itu “Hidup ini tidak sempurnah apabila tidak dibebankan dengan berbagai masalah. Masalah yang menimpa kamu itu adalah ciri orang yang berhasil. Tapi bagaimana kamu mengahadapinya, kalau kamu bisa bersabar menghadapinya kamu akan menuai hasilnya, tapi apabila kamu tidak sanggup menjalaninya berarti cita-cita kamu hanya sebatas ucapan belaka”. Hal itulah yang selalu membuat aku semangat lagi untuk meraih cita-cita ku yang telah ku ukir di langit yang tinggi yaitu, “Menjadi Guru yang Profesional”. Hari-hari ku disekolah ku hadapi dengan rasa percaya diri dan selalu ku tebalkan hati ku dengan terus bersabar. Ternyata hal itu tidak bertahan lama, setengah tahun aku bersekolah aku bisa bersosialisasi dengan baik. Aku mulai merubah penampilan ku dan cara belajar ku yang hasilnya aku selalu menjadi juara di kelas. Mungkin hal itu yang membuat mereka mau menerima aku menjadi teman mereka. Dan hasil perubahan ku ini, juga membuat seseorang tertarik kepada ku. Dia bernama Putra. Dia juga masih bersekolah, tetapi dia tidak bersekolah di sekolah ku dan dia sudah kelas 2. Dia begitu baik kepada ku dan perhatian juga kepada ku. Karna sikapnya yang begitu baik pada ku, aku pun tertarik kepadanya. Dan pada suatu hari, dia menyatakan perasaannya kepada ku. Dan aku tidak perlu berfikir panjang untuk menjawab pertanyaan itu. Aku langsung menjawab aku mau menjadi percayanya. Dan hari yang indah itu berketepatan di hari Valenten. Mulai hari ini aku punya sosok yang begitu baik yang sekarangtelah mengisi relung hati ku. Sekarang pergi sekolah sudah ada yang menjemputku dan bahkan pulang sekolah juga di jemput. Tapi sayang disetiap malam minggu aku tidak bisa jalan bareng dengan dia. Itu karena aku belum berani untuk meminta ijin kepada ibu kost ku. Agar tidak ada salah paham dalam hubungan kami ini, aku menceritakan hal itu kepadanya. Dan dia dapat memaklumi hal itu. Aku makin sayang sama dia karena selain perhatian dia juga bisa ngerti dengan keadaan ku. Hal ini ku jalani dengan usia hubungan ku yang berjalan setengah tahun. Ternyata hubungan ku ini diketahui oleh teman akrab ku, yang bernama wulan. Wulan adalah teman dekatku. Semenjak berteman dengan dia setahun ini,dia begitu baik dan mau membantu kalau aku lagi kesusahan, apalagi hal itu tentang uang, dia selalu meminjamkan ku. Karna dia begitu baik aku pun menceritakan pujaan hati ku kepadannya. Disisi lain aku sudah membohogi kedua orang tua ku. Aku di pesankan dari kampung untuk menuntut ilmu bukan untuk belajar bercinta. Tapi,hubungan ini ku jalani dengan hal yang positif dan semangat belajar ku juga tidak berkurang. Mala aku makin semangat dengan kehadirannya. Entah mengapa aku sayang banget sama dia. Ada rasa takut akan kehilangan dirinya. Ternyata tidak terasa hubungan ku sudah beranjak satu tahun lebih dua bulan. Dan sekarang aku juga sudah duduk di kelas dua,bahkan rengking ku naik menjadi juara satu. Aku senang benget dengan hasil yang kudapatkan ini, dan hal ini juga karna kehadirannya. Karna rasa senang begitu dalam, di malam minggu ini aku membernikan diri untuk meminta ijin kepada ibu kost. Ternyata usaha ku tidak sia-sia, ibu kost memberikan ijin kepada ku untuk jalan malam minggu bersama dengannya. Karna sudah mendapat ijin aku langsung menelpon dia untuk segera menjemput ku di kost. Dan langsung menejemput ku, mata ku terpana melihat dia berpakaian biasa yang tadinya aku sering melihatnya pakaian seragam. Ku lihat malam itu dia manis banget, sampai aku tidak mau kehilangan dia.tidak lama memandang wajahnya dia pun memanggil namaku dan berkata ” Nindi cepat nanti keburu malam looh”. Dan aku naik ke atas kereta. Diatas kereta dia selalu mengajak ku bercerita dan bertanya maunya aku ini jalan kemana dan maunya makan dimana? Malam ini aku jalan dengannya dan makan di tempat yang romantis sekali. Selasai makan mengantar aku pulang. Pertemuan malam itu sampai terbawa ke dalam mimpi ku. Dan karna mimpi itu terlalu indah aku sampai kesiangan berangkatke sekolah. Karna sudah kesiangan aku pun jadi terburu-buru berangkat ke sekolah. Hari ini dia tidak menjemputku. Sesampainya di sekolah aku melihat wulan lagi berbicara dengan putra pacar ku. Ku hampiri mereka berdua dan ku tanya “ada apa kok kalian berduaan? Apa kalian sudah saling kenal? Lalu wulan yang menjawab “Hhhmmm....tadi kami tidak sengaja bertemu, tadi aku lagi beli sarapanterus dia memanggil ku dan menanyakan kamu nindi. Ya aku bilang kamu belumdatang”. Ooo gitu ya! Karna tidak ada rasa curiga hal itu aku abaikan. Tapi hal itu makin hari makin mencurigakan. Sewaktu aku pulang sekolah, aku melihat wulan di bonceng sama putra. Karna ada rasa cemburu aku langsung menelpon putra. Dan ku tanya sedang apa di situ dan mengapa harus dengan wulan, mesra lagi? Dia menjawab “ini aku sama wulan lagi ngerencanaiin sesuatu di hari ulang tahun kamu nindi. Yang pastinya kamu akan senang. Ya sudah ditunggu saja dihari spesial kamu ya sayang”! Karna rasa cinta ku kepadanya aku pun percaya saja dengan perkataannya. Aku pun pulang dengan perasaan penasaran. Namun, itu aku hilangkan karna mereka tidak mungkin saling suka. Karna wulan adalah teman baik ku. Dan putra dia pasti sayang banget sama aku. Malam ini aku kangen banget sama dia. Karna tidak ada tugas untuk besok, malam ini aku menelponnya. Saat sedang menelpon aku merasa ada sesuatu yang beda di dia. Aku ngerasa dia itu beda sekali, cuek dan di telepon pun hanya sedikit berbicara. Apa mungkin dia lagi ada masalah ya? Pikirbku dalam hati. Karna dia sedikit beda aku pun mematikan telepon ku. Tapi perasaan ku makin tidak karuan apa yang terjadi sama dia. Tapi mungkin besok dia sudah baikan. Hari ini terakhir sekolah karna besok sudahmalam minggu. Tapi hari ini dia tidak menjemputku. Di sms tidak di balasdan telepon ya juga tidak aktif. Karna ia tidak menjemputku, aku pun pergi ke sekolah dengan naik angkot. Sesampainnya, di sekolah aku pun langsung mendatangi wulan dan menanyakan apa yang mereka lakukan semalam. Wulan menjawab “Ooo,,, itu! Aku Cuma membahas sesuatu hal yang itu nantinya kamu tahu sendiri “terus mengapa mesra sekali?” bener kamu enggak bohong? “Bener nindi, masak iya aku bohong sama kamu sich?” Ooo,,,ya sudah kalau begitu. Hari ini adalah hari yang paling bahagia sekali, karena hari ini aku berulang tahun. Kriing...kriiing suara hp ku berbunyi, ku lihat putra menelpon ku. Tanpa basa-basi aku di ajaknya bertemu di suatu tempat dan harus berpenampilan yang cantik. Aku pun berdandan dengan cantiknya dan tidak mau dia kecewa. Sesampainya di sana aku kaget sekali, karena wulan juga ada di sana. Aku disuruh duduk disebelah wulan. Dan putra mengatakan “Nindi...kamu adalah cewek yang baik dan aku yakin kamu pasti penasaran banget kena di sini ada wulan?” di sini aku mau mengatakan sesuatu hal yang ini adalah jalan keluar yang terbaik untuk kita. Aku sayang sama kamu tapi hanya sebatas teman saja, aku lebih sayang dengan wulan, nindi! Maafkan kami nindi, bukan maksud kami mau menyakiti perasaan kamu. Tapi kami nyaman dengan keadaan ini. Aku pun langsung bangkit dari tempat duduk ku dan berkata “Apa...? jadi selama ini kalian berdua menusuk aku dari belakang? Kenapa kalian tega melakukan ini semua terhadap aku? Apa salah ku kepada kalian? Kamu wulan sudah ku anggap seperti keluarga ku sendiri dan kamu putra aku selalu meneruh rasa percaya kepada kamu dan kenapa setelah aku mencintai mu lebih dalam kamu tega nyakiti aku. “Kalian tega....kalian kejam...aku benci kalian. Sambil menangisdan aku beranjak keluar dari ruangan”. Inilah kisah cinta ku yang terputus di tengah jalan. Yang disebabkan oleh orang ketiga, yang tidak lain dan tidak bukan adalah teman dekat ku sendiri. Tidak ada orang yang bisa dipercaya di dunia ini selain diri kita sendiri. Namun, hal itu tidak membuat aku putus asa. Dari kejadian itu aku harus bangkit menjadi yang lebih baik lagi!

Kerabat Hidup

Oleh : Dian Tiara Mayup aku dalam jatuhan pulau bersama kerlingan pasir keputihan tanpa sirip berenang tanpa sayap pun terbang begitukah angan kini datang mengajak, mengejek, mengolok, aku tapi sayang bukan mimpi karena kenyataan ternyata memang serpihan besi merajam

Niat Lima Laras

Oleh : Dian Tiara Gairah tualang membawa kaki berjalan ke pasir putih pesisir laras bau bebatuan dan semilir angin khas batu bara menyeruak indera penciuman mengajak berkenalan desa pinggiran suku melayu itu melempar senyuman senja nguning Terperangah aku akan suguhan bangunan, yang mampu menderapkan hati merunduk di bawah garang walaupun hanya tinggal puing kuno dan seonggok bangunan kadaluwarsa tapi pesonanya tak pernah runtuh oleh reruntuhan Dulu katanya bangunan itu adalah istana pemiliknya raja arif bijaksana berdayangkan 13 selir berparas bidadari di jaga oleh para panglima dari penjuru Pandan sampai Malaka siapa berani menentang, mati tak tertemukan badan bukan sembarang bisa melenggang ke dalam karena istana memiliki dua bangunan khayalan membingungkan Betapa megah dahulu walau sebatas “katanya” entah apa yang terjadi, mengapa istana itu terluluh lantahkan kini hanya tinggal peninggalan terlupakan laguh lagah lumut dan rerumputan menjadi penghuni sekarang berteman seorang pria rentah delapan puluhan demi hidupnya ia melelang harta pusaka istana ke jiran tidak ada pengakuan akan keberadaan, bahkan sejarah menghindar istana niat lima laras, benar – benar terlaraskan

Asmaraloka 1 dan 2

Oleh : Dian Tiara

 Biru kecil tak mampu menutupi bisanya sempurna bak melati di pematang mengalun perlahan menebar kenangan senyuman terukir menghapus anyang hati yang sempat menerpa gadis ayu pinggir kali Semburat kebimbangan tergantikan goresan indah, merah sang pujaan kini menghinggapinya matanya berkaca kicauan camar di cemara menemani embun bersahaja --------------------------------------------------------------------------------------- Gadis ayu datang dengan gemulai membawa hasrat kerinduan, tak terpendam semakin luluh helai rambutnya dimainkan angin kala pemuda melambai berhias senyuman Seluruh gemercik air menjadi saksi betapa kedua insan yang merindu mampu menyaingi kisah laksmi dan wisnu yang kini terbuai asmaraloka fana

Scarecrow

Oleh : Dian Tiara Jeram – jeram menyaksikan scarecrow melalui sehelai dahan runtuh di bumbun gersang berdiri dalam pusaran bayu kesendirian sekitar petak tinggal ia seorang Menatap embun sampai ke senja menyunggih malam kelam dingin menjadi selimut semalam di bawah naungan bintang kembali tegak menghadap bulan kebiruan dalam hitam yang menawan

Mengkaji Nilai Kebermaknaan dalam Puisi Sastra Anak

Oleh : Heny Anggreini Dalam sebuah karya sastra, haruslah mengenal dan mengakrabi cipta sastra sehingga tumbuh pemahaman dan sikap menghargai cipta sastra sebagai suatu karya yang indah dan bermakna. Salah satunya pada karya sastra anak yang merupakan jenis bacaan cerita anak-anak dan bentuk karya sastra yang ditulis untuk konsumsi anak-anak. Sebagaimana karya sastra pada umumnya, bacaan sastra anak-anak merupakan hasil kreasi imajinatif yang mampu menggambarkan dunia rekaan, menghadirkan pemahaman dan pengalaman keindahan tertentu. Dalam hal ini, mereka mampu menghubungkan dunia pengalamannya dengan dunia rekaan yang tergambar daam cerita. Hubungan interaktif antara pengalaman dengan pengetahuan kebahasaan merupakan kunci awal dalam memahami dan menikmati bacaan cerita anak-anak. Bacaan tersebut ditinjau dari cara penulisan, bahasa, dan isinya juga harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan readiness anak. Sastra anak memberikan gambaran kehidupan yang bermakna bagi anak yang diurai dalam karya tersebut. Dalam hal ini siapapun yang menulis karya sastra tersebut baik orang dewasa maupun anak-anak, yang terpenting adalah penggambarannya ditekankan pada kehidupan anak yang memiliki nilai kebermaknaan. Namun, dalam kenyataannnya nilai kebermaknaan bagi anak-anak dilihat dan diukur dari perspektif orang dewasa. Pada dasarnya puisi anak dan orang dewasa hanya sedikit perbedaannya. Hal utama yang membedakannya adalah dari segi bahasa, tema dan ungkapan gejolak emosi yang digambarkan. Puisi anak dilihat dari dunia citraannya digambarkan dalam things dan sign yang sesuai dengan dunia pengalaman anak. Jika dicermati keduanya memiliki implikasi persfektif dan pengungkapan terhadap dunia anak dengan cukup tajam. Orang dewasa cenderung memandang dan menyikapi dunia anak secara normative-evaluatif daripada anak-anak sendiri yang lebih deskriptif –objektif dalam mengungkapkan diri mereka sendiri. Puisi untuk anak- anak berbeda sedikit saja dengan puisi orang dewasa, kecuali dalam hal memberikan ulasan pada dimensi kehidupan yang yang memiliki nilai kebermaknaan itu tampaknya ada yang bersifat universal dan kontekstual. Di negeri empat musim seperti di negara Eropa – Amerika, pengertian empat dalam setahunnya itu memiliki nilai kebermaknaan dalam kehidupan mereka sehari – hari. Peristiwa salju turun, serta perbedaan musim panas dan dingin dapat mengajak emosi serta dapat merangsang imajinasi indrawi mereka. Livingston dalam Huck (1987) menggambarkan Winter and Summer seperti berikut ini: WINTER AND SUMMER The winter is an ice cream treat, all frosty white and cold to eat, But summer is lemonade off yellow sun and straw cool shade /musim dingin/ adalah es krim yang menyenangkan/ semua putih membeku dan dingin/ tetapi musim panas/ adalah limun/ mentari menguning serta naungan jerami yang menyejukkan// Contoh puisi di atas penggunaan citraan digunakan secara intens. Hal ini terkait dengan perkembangan kognitif anak, yang pada awalnya sangat didominasi oleh kemampuan sensori motoriknya. Dengan citraan nostril (bau) misalnya, pengalaman anak-anak dapat dibangkitkan. Begitu juga dengan penggunaan citraan yang bersifat taktil (rabaan), anditif, dan visual. Khususnya mengenai citraan nostril atau bau ini, jika dihubungakan dengan bau favorit anak-anak, hal itu akan mempertajam persepsi mereka terhadap puisi yang dibaca. Misalnya; bau tanah sehabis hujan, bau jerami kering, atau roti panggang yang panas. Berikut adalah salah satu contoh puisi anak-anak. LEBAH DAN MAWAR Adalah seekor lebah Terbang ke mawar dan sembah zum, zum, zum, zum Hai bunga tolong beri aku Sedikit dari madumu! zum, zum, zum, zum Lebah silahkan duduk Tampaknya malu, ia tunduk zum, zum, zum, zum zum, zum, zum, zum Kembang itu baik peri Manisan lalu diberikan zum, zum, zum, zum zum, zum, zum, zum zum, zum, zum, zum Lebah mengambil manisan Lalu berpantun hiasan Hai bidadari puteri Sekarang kumohon diri zum, zum, zum, zum zum, zum, zum, zum (A. E. Wiranata) Dalam proses pemahaman puisi di atas, bisa digunakan pemahaman melalui proses dekoding dan penghubungan skemata. Puisi anak-anak diciptakan melalui penggambaran things dan sign. Karena itu dalam proses pemahamannyapun tidak terlepaskan dari gambaran dari kedua hal di atas. Puisi anak-anak yang awalnya disajikan pada anak sebagai fungsi instrumental dan tidak disajikan sebagaimana sastra itu sendiri. Begitupun dengan puisi, bila anak ingin mengungkapkan sesuatu, yang ada pertama kali dalam benaknya adalah gambaran sesuatu (things) baru kemudian hadir interpretasi dalam berbagai macam alternatif. Penafsiran puisi yang diberikan anak akan sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan mereka karena yang awal diinterpretasi adalah tanda bukan bendanya. Sign dalam puisi yang merupakan print out atau sistem tanda harus ditafsirkan sehingga hadir interpretasi. Dalam menginterpretasi ini pemahaman anak ditentukan oleh pengalaman dan pengetahuan atau skemata isi yang dimilikinya (Prior Knowledge). Proses membaca puisi ditandai oleh formulasi hipotesis menyangkut pengertian-pengertian dalam bacaan disertai proses pemahaman kata-kata atau system tanda lain dalam bacaan. Anak mengawali proses interpretasi puisinya dengan membaca tanda berupa kata (lebah, mawar, madu, dan seterusnya) yang membawa ana berkelana menyusuri skemata isi yang dimilikinya. Untuk memformulasi hipotesis makna puisi “Lebah dan Mawar” ini anak harus mengungkit pengalaman dan pengetahuannya tentang bunga mawar dan binatang lebah yang selalu menghisap madu. Dengan demikian anak akan mengakumulasikan rasa ingin tahu dan gambaran menemukan jawaban tentang makna puisi itu melalui internalisasi yang mengacu pada gambaran makna dalam bacaan dan vicarious experience anak sehingga gambaran makna puisi itu tertemukan.

Style dalam Stilistika

Oleh : Heny Anggreini Stilistika tidak terbatas dalam bahasa dan sastra. Dalam pengertian yang lebih luas, gaya juga dibicarakan dalam karya seni yang lain, termasuk bentuk-bentuk karangan bebas pada umunya, seperti sosial, politik, ekonomi, media dan sebagainya, bahkan juga dalam kehidupan praktis sehari-hari (Ratna, 2010: VI). Dalam pengertian yang lebih luas sesungguhnya stilistika juga diperlukan bagi ilmu humaniora pada umumnya. Dikaitkan dengan masyarakat kontemporer, di dalamnya terjadi perkembangan berbagai aspek kehidupan secara dinamis, khususnya sebagai akibat kemajuan teknologi komunikasi, stilistika memasuki hampir keseluruhan aspek kehidupan masnusia. Meskipun demikian, khususnya dalam kaitanya dengan teori sastra, stilistika kurang memeperoleh perhatian. Pada umumnya stilistika lebih banyak dibicarakan dalam ilmu bahasa, yaitu dalam bentuk deskripsi berbagai jenis gaya bahasa, sebagai majas. Gaya melahirkan kegairahan sebab gaya membentuk citra baru, gaya membangkitkan berbagai dimensi yang stagnasi. Pada dasarnya disinilah terletak makna kata style sehingga kemudian berarti gaya bahasa yang sekaligus berfungsi sebagai penggunaan bahasa yang khas. Gaya bahasa adalah cara pemakaian bahasa dalam karangan atau bagaimana pengarang mengungkapkan sesuatu yang akan dikemukakakn (Abrahms dalam Ali Imron, 1981: 190-191). Menurut Leech & Short dalam Ali Imron (1984: 10), style merupakan pemakaian bahasa dalam konteks tertentu, oleh pengarang tertentu, untuk tujuan tertentu. Gaya dengan demikian adalah kualitas bahasa, merupakan ekspresi langsung pikiran dan perasaan. Tanpa adanya hubungan kedua tersebut maka mustahil akan akan terciptanya gaya bahasa. Meskipun demikian, gaya tidak harus untuk mencapai mencapai suatu kepuasan. Gaya melibatkan orang lain, monuitas lain, gaya bukan semata-mata untuk kepuasan diri sendiri. Gaya yang berlebihan meskipun diciptakan dengan sendiri, teapi jelas mengganggu orang lain sebab selera orang tidak sama. Pada kenyataannya, banyak penulis pemula yang tidak mengerti tentang penggunaan gaya bahasa tersebut. Dalam karya sastra yang dihasilkannya, khususnya pada puisi, banyak penggunaan gaya bahasa yang berlebihan, sehingga karya yang dibuat sulit untuk ditafsirkan, terutama pada makna yang tersirat dalam puisi. Banyak dari penulis-penulis pemula yang tidak mengikuti ketentuan dalam gaya bahasa. Mereka telah melupakan struktur yang ada dalam penggunaan gaya bahasa. Pemakaiannya pun sudah tidak sewajarnya lagi, sehingga pada saat pembaca ingin membaca karya tersebut harus bekerja keras untuk menafsirkan isi atau makna yang terdapat dalam puisi. Bahkan, banyak pembaca yang menikmati puisi hanya karena style yang digunakan penulis saja. Keindahan kata-kata yang digunakannya membuat pembaca tertarik untuk membaca, tapi untuk orang yang hanya sekedar menikmati tanpa tahu persepsi tentang puisi, mereka cenderung tidak memahami makna dalam puisi tersebut. Saya kutip penggalan puisi “ Rebahan Hitamku” karya Sartika Sari Hitam rebah di atas tadahan jemari lemah Bulan tersungkir di balik awan kelam yang meraja Bintang malampun berkerut dalam busana malam durja Mendogma dunia untuk bersetubuh dengan murka Tuhan…. Dari puisi di atas dapat dilihat bagaimana penulis menggunakan Style yang terstruktur dan masih pada batas kewajaran. Jika yang membaca puisi tersebut tidak mempunyai pemahaman tentang puisi, tapi menyukai puisi maka pembaca akan sulit untuk menginterpretasikan makna yang tersirat maupun yang tersurat dalam puisi di atas. Pembaca hanya sekedar menikmati puisi dari diksi yang indah dan rima dan irama yang tergambar saat pembaca membaca puisi tersebut.

DOWNLOAD JURNAL SASTRA INDONESIA

PENDERITAAN

Oleh : Nuni Afriyanti

Saat bertemu denganmu adalah kebahagiaan bagiku. Kau segalanya dibandingkan dengan apapun di dunia ini. Kebaikanmu, perhatianmu, kesopananmu terhadapku, membuatku terhanyut dan terbawa arus yang begitu deras untuk masuk kedalam hatimu. Senang, bahagia, itulah yang kurasakan selama ini. Ku tidak ingin memikirkan siapapun, ku hanya ingin kaulah yang selalu ada dalam pikiranku. Apapun yang kau minta, ku selalu berusaha agar kau akan tetap disisiku.
Rendra, itulah nama orang yang kusayang selama ini, ia lahir dari keluarga terpandang, kekayaan selalu menyertainya, hidup selalu berkecukupan. Sedangkan aku, aku hanya wanita miskin yang hidup dengan serba tidak berkecukupan. Kehidupan kami sangat berbeda, bagaikan langit dan bumi yang tidak akan pernah disamakan sampai kapanpun. Waktu untuk bertemu sangat sulit bagi kami, karena kesibukan yang selalu menghambat kami untuk bertemu. Ku selalu ingin bersamanya terus menerus. tetapi sayang, ku hanya wanita simpanan yang selalu menunggunya jika ia ada kesempatan untuk menemuiku. Bagiku, aku adalah wanita jahat yang mengambil suami orang tanpa seijin keluarganya. Dan ku berfikir, dosaku tidak akan termaafkan. Tetapi apa daya, ku terlanjur sayang dan ku ingin menggantikan posisi istrinya jika itu bisa kulakukan.
Hubungan kami sudah tidak termaafkan, bila istrinya mengetahui hal ini, ia akan marah besar kepadaku dan membunuhku jika ia mau.
“ Mas yakin kita akan terus seperti ini selamanya?” tanyaku didalam mobil sedan di malam yang sunyi pada saat hujan deras.
“ Yakin.” Jawabnya dengan penuh keyakinan.
“ Bagaimana dengan keluarga Mas, ku takut mereka mengetahui semua ini.”
“ Kamu tenang saja, bila tidak ada yang mengetahui hubungan kita, kita pasti tidak akan pernah ketahuan.”
“ Baiklah, ku percaya kepada Mas.” Yakin, dan menganggap tidak akan terjadi apa-apa dengan hubungan kami.
            Sudah lama, hubungan kami berjalan begitu lancar tanpa ketahuan oleh istri dirumahnya. Ku pernah bertemu dengan istrinya, dan ia sangat baik terhadapku, soleha, dewasa, baik, sopan, ya Allah... betapa jahatnya ku kepadanya, karena ku merebut suaminya tanpa sepengetahuannya. Ku bingung, dan ku merasa ingin mengakhiri hubungan ini, tapi apa daya, ku hanya wanita pelacur yang tidak akan pernah rela melepaskan mangsa yang membuat jatuh cinta.
            Ku menjadi takut, pada saat ku mengetahui bahwa ku hamil tiga bulan, panik, cemas, dosa begitu besar sekarang menyelimuti diriku dan pikiranku. Dan pada saat itu juga ku memberitahukan kepadanya.
“ Mas, aku hamil.” Pernyataanku yang tidak bisa kupendam.
“ Apa? Kamu pasti bohong, dan kamu pasti salah.” Jawabnya dengan penuh kepanikan.
“ Salah bagaimana, itulah kenyataannya.” Berkata sambil menatap matanya.
“ Tapi Mas sudah punya istri, dan Mas tidak mungkin menyakiti hatinya.”
“ Bila takut menyakiti hatinya, kenapa tidak dari awal saja kita tidak berhubungan?”
“  diam tanpa kata”
            Ku memohon padanya agar ia mau menikahiku. Tetapi apa yang kuharapkan tidak dapat dipenuhi olehnya. Ku bagaikan anjing berkeliaran dihalaman yang mengharapkan majikan memberi makan kepadanya. Hati sakit yang tidak bisa terbendung bagaikan gunung yang meletus dan banjir yang tidak bisa ditanggulangi lagi. Menangis tidak akan pernah ada artinya. Sampai menangis darahpun dia tidak akan merubah keputusannya untuk tetap tidak menikahiku. Ku ingin memberitahukan kepada istrinya, tetapi ku tidak sanggup, dan ku tidak tega membuatnya menangis. Inilah nasib wanita simpanan atau pelacur yang tidak dapat melakukan apapun jika penderitaan datang menghampirinya.
“ Bagaimana dengan anakku nanti ya Allah?... terlahir dari wanita pelacur dan tanpa ayah.” Kesedihan selalu menyelimuti, memikirkan anak dalam kandungan yang semakin bertambahnya waktu  semakin besar. Ku ingin bunuh diri, meninggalkan dunia ini meninggalkan semuanya yang menyakitiku selama ini. Betapa kerasnya hidup ini, sampai-sampai mendapatkan pertanggungjawabanpun sulit. Tetapi bagaimana dengan anak ini? Walaupun aku mati dosa dan penderitaan tidak akan hilang dariku. Walaupun aku  mati, dosa tidak akan mati. Ku ingin menggugurkan anak ini, agar kelak anak ini tidak pernah merasakan penderitaan dan malu karena mempunyai ibu yang mempunyai profesi sebagai wanita pelacur. Ku tidak tega ya Allah...
Apakah ini karma untukku? Ku seperti wanita gila karena kesalahan dan penderitaan yang selalu menghantuiku. Dosa selalu mengejarku, Ku bagaikan manusia terhina yang terinjak-injak oleh kaki manusia yang berjalan tanpa henti disekelilingku, aku tidak mampu menahan perasaan yang berkecambuk dipikiranku. Walaupun aku selalu menangis sehingga air mataku berubah  menjadi darah sekalipun itu tidak seberapa dengan dosa yang ku perbuat selama ini. Hatiku sakit dan sesak bagaikan terganjal batu yang begitu besar. Aku tidak berdaya semua yang kujalani terasa sia-sia selama ini. Demi seseorang lelaki yang sangat kucintai aku rela melakukan semua ini, betapa bodohnya aku, hingga kehormatanku diambil begitu saja olehnya. Tetapi dia meninggalkanku, aku dicampakkan begitu saja. Sedangkan selama ini ku mengira dia adalah lelaki yang bertanggung jawab.
Hari-hari yang kujalani begitu sangat sulit karena tanpa adanya pendamping yang memberiku semangat dan menjadi kekuatan dalam menjalani kerasnya hidup ini. Aku hanya bisa bersabar dan ikhlas bila semua orang menggunjingku.
“ Dasar, wanita tidak tahu malu...!” itulah kata yang selalu ku dengar.
            Ku hidup sendiri, orang tua dan keluargakupun tidak menganggapku sebagai keluarganya lagi, mereka tidak perduli dengan keadaanku saat ini. Dan terbayang bagaimana sakitnya proses kelahiran anak ini tanpa adanya siapapun disampingku.
            Sudah lama penderitaan ini ku jalani, sampai suatu ketika ku bertemu dengan teman SMA ku dulu.
“ Lisa, apa kabar kamu?” bertanya padaku ketika kami berjumpa dijalan.
“ Anton, alhamdulillah sehat, kamu sendiri?”
“ Alhamdulillah sehat, mana suami kamu?”
            Ku terdiam saat dia menanyakan hal itu, malu rasanya. Sampai akhirnya, aku menceritakan semuanya tentang keadaanku saat ini. Dia begitu kaget saat mendengarkan ceritaku.
            Pertemuan kami tidak sampai disini saja, sampai-sampai hubungan kami pun menjadi semakin akrab. Ku terkejut saat mendengar pernyataanya.
“ Aku mau menjadi ayah dari anak ini.” Berkata dengan penuh keyakinan.
“maksud kamu apa? Kamu yakin dengan pernyataanmu itu?” terkejut.
“ Aku yakin, karena selama ini aku menyayangimu,” sambil menggenggam tanganku.
“ Tapi aku tidak pantas untukmu Anton, nanti kamu menyesal.”
“ Tidak, ini adalah keputusanku, tekadku bulat untuk menikahimu, aku menerimamu apa adanya.”
Ragu “ jika keyakinanmu sudah bulat, aku menerimamu untuk menjadi suamiku.”
            Ketiaka anak ini lahir, kami pun segera melakukan pernikahan. Bahagia sudah pasti menyelimuti keluarga kecil kami. Tidak ada lagi nama Rendra di pikiranku dan keluargakupun menerimaku berserta keluarga kecilku.


KESALAHAN MEMBEBANIKU.

Oleh : Nuni Afriyanti
 


Gelisah, panic, pusing, cemas, selalu menyertaiku dikala Dia datang. Kuingin menjerit “ ampuuunnn” tetapi ku takut akan mengganggu tetanggaku. Hatiku berdebar seperti dikejar-kejar para perampok yang ingin merebut sesuatu dariku. “ stress “ itulah kata yang bagiku adalah kata yang tidak pernah lepas dari mulutku. Lama sekali, menunggu waktu berputar melepas ini semua. Menjadikan hari ini menjadi hari itu, “ bagaimana caranya?”
            Hari demi hari terus kujalani, tanpa adanya seorang kekasih yang menemaniku yang seorang diri disini. “ sangat jauh “ membentang luas, yang seakan-akan ku tidak sanggup untuk menggapainya. Jari-jariku terasa kaku, dan tidak ada  ide-ide cemerlang yang membuatku bersinar. Sangat kecil, melebihi pasir yang masih terasa bila dipijak oleh makhluk. Sengsara, bukan begitu sengsara, tersiksa, bukan begitu tersiksa. Ku bagai diambang-ambang oleh kenyatan yang membuatku merasa ingin muntah yang tidak bisa ditahan lagi.
“ San, kenapa kamu? “ tanya seorang temanku yang terheran melihatku sendiri di pojok kanan kelas.
“ Tidak kenapa-napa.” Jawabku seakan-akan ingin mengakhiri pembicaraan.
            Pergi, pergi meninggalkanku sendiri, tanpa pertanyaan yang membuatku terhibur. Dan ku berpikir apakah ku terlalu penyendiri sehingga semua pergi meninggalkanku?
            Saat itu tiba, gejolak yang membuatku gugup akhirnya datang juga. Merasa tertekan, bingung, terombang-ambing, memikirkan sesuatu hal yang berujung adanya. “ Ku ingin pulang!” sesuatu hal yang kupikirkan “ ku ingin berhenti!” pikirku yang tidak akan mungkin kulakukan. Setelahnya keluar, seseorangpun datang menghampiriku.
“ Ada masalah?” bertanya padaku dengan suara bernada lembut.
“  Tidak ada masalah apa-apa kok.” Jawabku dengan tersentak seperti terbangun dari khayalan yang tidak tentu arah.
“ Wajah kamu tampak seperti melamun, pasti kamu memikirkan Sesuatu hal.” Tanya dengan penuh penasaran.
“ Memikirkan apa? Itu Cuma perasaan kamu saja. Dan saya minta, kamu jangan sok tahu!” jawabku dengan nada kasar.
“ Maaf kalau begitu, karena sudah bertanya dan mengganggu waktu kamu.” Berkata sambil Pergi meninggalkanku.
            Pergi, tanpa menoleh sedikitpun, rasa menyesal itupun datang, “ kenapa ku melakukan seperti itu? Apa salahnya? Dia tidak melakukan kesalahan sedikitpun, sikapku ini sangat keterlaluan, ku harus meminta maaf karena sudah berbicara kasar tadi.” Berbisik dalam hati dengan penuh penyesalan yang mendalam. “ Fakultas apa? Jurusan apa? Sepertinya Mahasiswa sini.” Bertanya-tanya dengan penuh penasaran dan penyesalan. Sikap egois, sensitive, cuek, Ku berfikir untuk merubahnya agar tidak terjadi penyesalan di lain hari.
            “ Ku ingin bertemu dengannya lagi!” setiap hari Ku ucapkan karena rasa bersalah itu selalu timbul dikalaku sendiri. “ Ku ingin minta maaf!” itulah keinginanku setelah memikirkan kejadian itu. Hari kamis, pada saat mata kuliah Komputer, sekelas bergagas menuju Lab komputer  untuk praktik computer. Tanpa sengaja ku melihatnya sedang praktik memperbaiki mesin di tempat praktik Fakultas Teknik. Ku ingin menghampirinya, tetapi ku merasa tidak sanggup dan tidak ada keberanian untuk menghampirinya, “ ku rasa Dia sedang sibuk.” Pikirku karena melihatnya memperbaiki mesin. “ bararti Dia mahasiswa sini juga, dan Ku rasa Dia Fakultas Teknik.
            Rasa cuek, egois, sensitive, diusahakan akan menghilang dari diriku. Tetapi orang belum terbiasa menerima sikap baruku yang ku berfikir sangat susah payah untuk merubahnya. Ku berharap dikemudian hari mereka akan menerima sikapku ini.
            Berusaha, mencari informasi yang bagiku tidak begitu penting bagi setiap orang. Tapi ku menganggap itu sangat penting karena rasa bersalah tidak pernah pergi dari hari-hariku.  Namanya Muhammad Lukman, yang kutahu setelah ku bertanya seseorang yang Fakultas dengannya dan kebetulan kenal dengannya. “ hmz.. namanya Lukman! Kapan ya waktu yang tepat?” pikirku mencari waktu untuk menemuinya.
            Masih mencari waktu, tetapi masih bingung untuk menentukannya. Kegiatan belajarku pun berjalan seperti biasanya. Perasaan panic, gelisah, selalu pusing yang berlebihan, cemas, sudah berkurang adanya. Hiduppun terasa lebih baik, tidak seperti ada lagi yang membebaniku seperti yang kualami seperti yang lalu. Kata “ stress “ sudah jarang digunakan dalam perkataan yang menjadi kosa kata dalam hari-hariku. “ semangat “ adalah kata yang kuusahakan selalu menyertaiku dalam melakukan segala hal. Walaupun masih ada rasa-rasa seperti itu, selalu berusaha untuk menghilangkannya. “ jalani saja.” Itulah perkataan orang yang selalu memberi nasehat kepadaku.
            Masih tetap menjadi petualang untuk mencari waktu yang tepat dalam memperbaiki kesalahan. Sangat sulit, untuk memperbaiki kesalahan yang kita perbuat, rasa gengsi pasti menyelimuti setiap orang. Tapiku berusaha menghilangkan rasa malu dan gengsi itu untuk mempermudah menjalani hari-hariku dikemudian harinya.
            Waktu yang ditunggu tidak akan di ulur terlalu lama.tiak ada kegiatan yang membuat sibuk, memberanikan diri untuk melakukan apa yang menjadi keinginan. Ketika melihatnya, rasa itu masih ada, perlahan-lahan mendekatinya dan,
“ Hmz, hai.” Kataku menyapanya dengan keadaan gugup.
“ Hai juga, kamu yang itukan ?” jawab Lukman sambil memberhentikan kegiatan untuk sementara di ruang praktek.
“ Iya, kamu masih ingat dengan saya?”
“    Ya, tentu saja, ada apa?” perkataan bernada lembut yang tidak berubah darinya.
“ Kebetulan melihat kamu disini, masih ingatkah kamu dengan perkataan saya yang lalu, dan mungkin perkataan itu menyinggung perasaan kamu?” pertanyaanku yang berharap untuk dimaafkan.
“ Perkataan yang mana?” berfikir, “ ogh yang itu, tidak apa-apa, saya rasa pertanyaan yang saya mengganggu kamu.”
“ Tidak, saya terbawa emosi pada waktu itu, sekarang saya minta maaf kepada kamu karena perkataan saya yang kasar pada waktu itu.”
“ Tidak apa-apa, tanpa disuruhpun saya sudah memaafkannya, saya maklum.” Berkata sambil tersenyum kepadaku.
            Beban terasa hilang, ketika Dia memberi maaf padaku. Ternyata teman begitu penting, bila ada kesalahan, begitu sulit bila tidak ada keberanian yang menyertai. Dan kesendirian tidak baik dalam melakukan segala hal.

Foto

LOGO GELITAR ( GEBRAKAN LITERASI  )











Tentang Kami

Gelitar       
(GebrakanLiterasi)

Gelitar merupakan komunitas yang bercita-cita membangun dan mengembangkan sastra di semua kalangan dan wadah untuk mengapresiasi karya sastra. Gelitar juga merupakan suatu wadah bagi mereka yang ingin mengembangkan sastra karena kecintaannya terhadap sastra sekaligus menampung ajang kreativitas bagi pencinta sastra, khususnya Sastra Indonesia.
Gelitar (Gebrakan Literasi) dirintis oleh mahasiswa-mahasiswi Sastra Indonesia FBS-Unimed 2012 yang secara khusus dibentuk untuk membangun paradigm baru dalam bersastra,  khususnya sastra Indonesia.

Pengarah/penasehat     : Muharrina Harahap, S.S. M. Hum.
Sekretariat                   : Jl. Garu 1 No. 89 Medan
Tempat pelatihan         : Jl. Perintis Kemerdekaan
                                      Open Stage – FBS

VISI DAN MISI
Visi                             
Mengukuhkan paradigma bersastra di kalangan mahasiswa khususnya dan masyarakat sastra pada umumnya.

Misi
(1)   Membentuk pemikir-pemikir yang unggul dalam bersastra
(2)   Berpikir dan berbuat untuk mengembangkan karya dalam sastra
(3)   Menumbuhkan dan meningkatkan kecintaan terhadap karya sastra
(4)   Mengapresiasi semua karya sastra, baik sastra lama dan modern.

Motto              :  Berpikir ,Berbuat, dan Kreatif dalam Bersastra.
Rancangan kegiatan yang akan dicapai.
(1)   Mencipta karya sastra dan mempublikasikannya ke media massa.
(2)   Diskusi sastra
(3)   Menampilkan sastra
(4)   Pementasan sastra
(5)   Menerbitkan antologi sastra

Susunan Organisasi
(1)   Ketua komunitas         : Jakaria
(2)   Sekretaris                    : Heny Anggreini

Tugas   : Menyusun agenda atau konsep yang telah disepakati komunitas
            Menyimpan hasil dokumentasi komunitas
            Menerima hasil karya yang telah diedit oleh tim editor

(3)   Bendahara                   : Dian Tiara

(4)   Kordinator dokumentasi         : Thari Fahreza
Tugas : Menyimpan dokumen-dokumen hasil kegiatan

(5)   Kordinator publikasi               : Irfan Husaini Nasution
Tugas :Membuat blog dan facebook semenarik mungkin yang diisi dengan
1.      Hasil karya tulis oleh anggota komunitas
2.      Gambar atau foto setiap kegiatan yang dilakukan anggota komunitas
3.      Video pementasan atau penampilan anggota komunitas
4.      Penyebaran informasi kegiatan yang sedang atau akan dilakukan anggota komunitas
5.      Publikasi agenda atau konsep yang akan dilakukan oleh anggota komunitas
NB: Memperbaharui blog setiap 2 kali dalam seminggu


(6)   Kordinator editor                    : Simon Lourensius Hutagalung
(7)   Kordinator humas                   : Nuni Afrianti
(8)   Kordinator fotografi               : M. Rullyansyah
Tugas :menyimpan hasil kegiatan dalam bentuk gambar atau foto
Anggota:
1.      Mariatun
2.      Novita Sari
3.      AyuSuci
4.      Wemmy Sihombing

Program Kerja untuk Satu Semester
1)      Mencipta dan mengirim karya ke media dalam seminggu minimal 2 kali
2)      Perekrutan anggota baru
3)      Melakukan pertemuan 2 kali dalam sebulan, yaitu
(1)   Pertemuan tanpa mentor (mencipta, mengirim karya, dan diskusi)
(2)   Pertemuan dengan mentor ( mencipta, mengirim karya, dan diskusi sastra)
Di dalam pertemuan diadakan penampilan sastra. Ada tema yang telah ditentukan.
Mentor tetap:
1.      Rudi Hartono Saragih
2.      Sartika Sari
3.      Wahyu Iskandar
4)      Melakukan pementasan sastra setiap semester
5)      Mengadakan “JJS”setiap semester









Dideklarasikan di Medan, 29 Mei 2013

Ketua              :Jakaria                                    __________________________
                                   
Sekretaris        :Heny Anggraini                     __________________________

Bendahara       : Dian Tiara                             __________________________



Saksi:
1.      MuharrinaHarahap                              _________________________

2.      Sartika Sari                                          _________________________



Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Blogroll

About

foxyform

Blogger templates

Blogger news

Copyright © / Gelitar 12

Template by : Urangkurai / powered by :blogger