Oleh : Dian Tiara
Kemana, kemala membawa cawan debu yang meronggeng
di bawah patahan hujan lebam memburu
badan berlumpur butiran berlian kemerahan
bahkan menggelatuk gigi meniarap getir terhiraukan
Buah zaman membentuk palung – palung tanah
tanpa dasar melesat hingga ruam
kering
kemala, terseok – seok menggapai bayang
jalan duluan melewati ranjau
sesulit benang kehilangan jarum pegangan
ia meraba remahan
0 komentar:
Posting Komentar