![]() |
LOGO GELITAR ( GEBRAKAN LITERASI ) |
(GebrakanLiterasi)
Gelitar merupakan komunitas
yang bercita-cita membangun dan mengembangkan sastra di semua kalangan dan wadah
untuk mengapresiasi karya sastra. Gelitar juga merupakan suatu wadah bagi mereka
yang ingin mengembangkan sastra karena kecintaannya terhadap sastra sekaligus menampung
ajang kreativitas bagi pencinta sastra, khususnya Sastra Indonesia.
Gelitar (Gebrakan Literasi) dirintis oleh mahasiswa-mahasiswi
Sastra Indonesia FBS-Unimed 2012 yang secara khusus dibentuk untuk membangun
paradigm baru dalam bersastra, khususnya
sastra Indonesia.
Pengarah/penasehat : Muharrina Harahap, S.S. M. Hum.
Sekretariat : Jl. Garu 1 No. 89 Medan
Tempat pelatihan : Jl. Perintis Kemerdekaan
Open Stage – FBS
VISI DAN MISI
Visi
Mengukuhkan paradigma bersastra di
kalangan mahasiswa khususnya dan masyarakat sastra pada umumnya.
Misi
(1)
Membentuk pemikir-pemikir
yang unggul dalam bersastra
(2)
Berpikir dan berbuat
untuk mengembangkan karya dalam sastra
(3)
Menumbuhkan dan meningkatkan
kecintaan terhadap karya sastra
(4)
Mengapresiasi semua
karya sastra, baik sastra lama dan modern.
Motto : Berpikir
,Berbuat, dan Kreatif dalam Bersastra.
Rancangan kegiatan yang akan dicapai.
(1)
Mencipta karya sastra
dan mempublikasikannya ke media massa.
(2)
Diskusi sastra
(3)
Menampilkan sastra
(4)
Pementasan sastra
(5)
Menerbitkan antologi
sastra
Susunan Organisasi
(1)
Ketua komunitas : Jakaria
(2)
Sekretaris : Heny Anggreini
Tugas : Menyusun agenda atau konsep yang telah disepakati
komunitas
Menyimpan hasil dokumentasi komunitas
Menerima hasil karya yang telah diedit
oleh tim editor
(3)
Bendahara : Dian Tiara
(4)
Kordinator dokumentasi : Thari Fahreza
Tugas : Menyimpan dokumen-dokumen hasil
kegiatan
(5)
Kordinator publikasi : Irfan Husaini Nasution
Tugas
:Membuat blog dan facebook semenarik mungkin yang diisi dengan
1. Hasil
karya tulis oleh anggota komunitas
2. Gambar
atau foto setiap kegiatan yang dilakukan anggota komunitas
3. Video
pementasan atau penampilan anggota komunitas
4. Penyebaran
informasi kegiatan yang sedang atau akan dilakukan anggota komunitas
5. Publikasi
agenda atau konsep yang akan dilakukan oleh anggota komunitas
NB:
Memperbaharui blog setiap 2 kali dalam seminggu
(6)
Kordinator
editor : Simon
Lourensius Hutagalung
(7)
Kordinator humas : Nuni Afrianti
(8)
Kordinator fotografi : M. Rullyansyah
Tugas
:menyimpan hasil kegiatan dalam bentuk gambar atau foto
Anggota:
1. Mariatun
3. AyuSuci
4. Wemmy
Sihombing
Program Kerja untuk Satu
Semester
1) Mencipta
dan mengirim karya ke media dalam seminggu minimal 2 kali
2) Perekrutan
anggota baru
3) Melakukan
pertemuan 2 kali dalam sebulan, yaitu
(1) Pertemuan
tanpa mentor (mencipta, mengirim karya, dan diskusi)
(2) Pertemuan
dengan mentor ( mencipta, mengirim karya, dan diskusi sastra)
Di dalam pertemuan diadakan penampilan
sastra. Ada tema yang telah ditentukan.
Mentor tetap:
1. Rudi
Hartono Saragih
2. Sartika
Sari
3. Wahyu
Iskandar
4) Melakukan
pementasan sastra setiap semester
5) Mengadakan
“JJS”setiap semester
Dideklarasikan
di Medan, 29 Mei 2013
Ketua :Jakaria __________________________
Sekretaris :Heny
Anggraini __________________________
Bendahara :
Dian Tiara __________________________
Saksi:
1. MuharrinaHarahap _________________________
2. Sartika
Sari _________________________
Oleh : Nuni Afriyanti
Ditempatku
, bus transfortasi “Koperasi Usaha Pinggir Jalan” yang disingkat KUPJ Adalah
bus transfortasi yang popular dan sering digunakan oleh kalangan masyarakat
dari desa ke kota,dan sebaliknya , dari kota ke desa. Aku adalah seorang
mahasiswa , kuliah di Universitas Negri Medan, Fakultas Bahasa dan Seni, dengan
jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Aku hidup dari keluarga pas-pasan ,
tetapi, itu tidak akan mengurangi tekatku untuk kuliah. Kata orang tuaku,
dimana ada kemauan disitulah ada rezeki yang terus mengalir seperti sungai yang
tiada ujungnya . pokoknya ku harus jadi orang yang sukses.
15
September 2012, disaat dari desa untuk balik ke kota, menurutku adalah waktu
yang paling membahagiakan bagiku . karena disaat itulah ku bertemu pemuda yang
bagiku adalah pemuda yang hmz,,, yaa bisa dibilang tampan, bila dibandingkan
dengan teman lelaki sekelasku, he..he..he..matanya, hidungnya, lesum pipitnya,
fostur tubuhnya, gaya rambutnya, bibir yang merah merona, Oh My God….perfect
banget..
Mungkin
pada saat itu adalah keberuntungan bagiku, karena tidak disangka-sangka Dia
duduk disebelahku.
“
Sedikit Mba’..!” berbicara denganku
dengan senyuman yang membius hati wanita dengan sekejap.
“
Ya Mas, silahkan! “ jawabkcu dengan malu-malu sambil bergeser untuk berbagi
tempat duduk.
Terasa
sunyi, karena kami tidak ada percakapan yang membuat suasana menjadi ramai. Ku
penasaran dengan namanya, alamatnya, tetapi sayang, ku tidak ada keberanian untuk
menanyakannya. Dan itu berlangsung sampai tiga puluh menit lamanya. Tiba-tiba
“
Hai Mba’, namanya siapa? “ sambil menjulurkan tangannya.
“ Haa, Dia bicara denganku? “ dalam hati.
“
Kok diam aja Mba’? “ Heran.
Malu-malu
dengan hati berdegup kencang, “ Ogh, nama saya Citra, kalau Mas sendiri namanya
siapa? “
“
Nama saya Indra, dari mana mau kemana Mba’? “
“
Dari Kisaran mau ke Medan.” Sambungku lagi menghilangkan penasaran, “ Kalau Mas
sendiri gimana? Mas orang Kisaran juga? “
“
Bukan, Saya ke Kisaran ketempat Kakak, kalau saya asli orang Nias.”
“Jadi
ke Medan ada urusan apa?” Penasaran.
“
Saya kuliah Mba’, kuliah di USU.”
“
Ogh, di USU.” Jawabku seakan penasaran tidak membebaniku lagi.
Walaupun
badan terasa lelah, lapar, haus, tetapi melihat Dia, rasa lelah, lapar, haus, seakan-akan
hilang dengan sendirinya. Saat Dia membuka kaca jendela, berhembuslah
sayup-sayup angin di wajahnya. Seakan-akan raut wajahnya, menjadi pesona
seperti bulan yang begitu bercahaya di malam hari “ SubhanAllah..” itu kataku
dalam hati. Dengan memakai headset ditelinganya, sambil memejamkan mata
mendengarkan musik, ya ampun…betapa kerennya Dia. “Dia tipeku “ berkata lagi
dalam hati.
Sudah
tiga jam perjalanan, bus melaju dengan kecepatan yang tinggi tanpa hambatan.
Tetapi ku berharap dan kuingin agar bus ini tidak cepat berjalan, ku ingin
lambat, agar ku bisa berlama-lama duduk disampingnya. Ku ingin berinteraksi dengannya, tetapi ku
harus mulai dengan apa ya? Jangankan bicara, senyum tebar pesonapun tak berani.
Tibalah
pasar bengkel, disitulah Dia mulai berbicara denganku.
“
Nggak turun Mba’? “
“
Nggak Mas, disini aja.” Kataku dengan memperlihatkan senyuman. “ Kalau Mas nggak
turun? “
“
Nggak Mba’, disini aja. Ingin beli minum ada minum, ingin beli makanan ada
makanan, kalau ingin beli oleh-oleh udah disiapkan oleh-olehnya. Jadi saya
ngapain turun lagi? “ Tertawa.
“
Iya ya Mas, ngapain turun lagi ? “ membalas tertawanya.
“ Bisa nggak sih mintak no handphonnya?
“ dalam hati. Ku ingin lebih akrab, sering berinteraksi, tapi sayangnyaku tidak berani untuk memintanya. Tiba-tiba, ada seseorang
yang menelponnya. Dan tiba-tiba juga, Dia bilang “ Sayang “ What? Frustasi tiba-tiba. Rasanya hati ini bagai
tertusuk duri yang begitu dahsyat, bukan main sakitnya. Pengharapanku dalam
beberapa jam ini telah menjadi sia-sia. Lelah, lapar, haus, kembali menghampiriku
dengan sendirinya. Ya ampun… sayang sekali, berarti Dia bukan jodohku.
“
Kenapa Mba’? “ Bertanya kepadaku “ Kok
wajahnya murung begitu? “
“
Ogh, nggak kenapa-napa, Cuma agak pusing aja karena nggak nyampek-nyampek
.” Tertawa agar Dia tidak curiga.
“
Patah hati, heeeem..” Dalam hati. “ Ternyata Dia uda punya pacar “ Kuberfikir
siapa ya yang beruntung jadi pacarnya? Dari penglihatan ku Dia adalah sesosok
pria yang baik-baik, sopan, dewasa, berwibawa dan berpendidikan. Ya ampuuuun
beruntung banget jadi pacarnya.
Perjalanan sudah sampai Lubuk Pakam,
akhirnya perjalanan ini akan berakhir juga pengharapan sia-sia selesailah
perjalanan kami akhirnya kami akan berpisah.
“
Sudah sampai” berbicara sendiri tanpa melihatku. Disaat itu juga, para
penumpang pun turun. “sampai jumpa lagi” tersenyum dan perlahan meninggalkan
ku.
“ya,
sampai jumpa lagi” tersenyum dan berharap bertemu lagi.
Kegiatan sehari-hariku pun ku
jalani. Seperti kuliah, ngerjain tugas, jadi anak kos. Mau makan ingat Dia, mau
mandi ingat Dia, mau tidur pun ingat Dia dan segala aktifitas yang ku kerjakan
selalu teringat padanya. ”Kapan ya bisa bertemu lagi?” pengharapan yang selalu
ingin jadi kenyataan. Tetapi salahnya ku nggak bertanya dia tinggal dimana
selama di Medan. Itu lah kebodohan ku, kenapa aku tidak berfikir untuk
menanyakan alamatnya. “Kapan ya bisa pulang kampung lagi?” mana tahu ku bisa se
bus dengannya.
Waktu sudah berlarut lama, ketika
kami berpisah. Pada saat ku menemani Mita teman sekosan ku ketempat temannya
posisinya itu jauh dari kosanku yaitu di Padang Bulan. Sesampainya di kosan
temannya temanku tiba-tiba ku bertemu
dengan nya tanpa sengaja, di pinggir jalan depan rumah temannya teman ku.
“Hai
apa kabar ?” menyapanya sambil mengangkat tangan.
“Hai
kamu! Alhamdulillah sehat, sedang apa disini?”
“
Saya nemani temen disini.” Sambil menunjuk rumah.” Kalau Mas, lagi apa disini?”
“
Saya tinggal disini.” Menunjuk rumah teman Mita.
“
Ogh, Mas tinggal disini.” Rasanya hati ini begitu senang, sesuatu yang
diharapkan ternyata terjadi juga. Bisa melihat senyumannya lagi, semoga saja
ini terus seperti ini selamanya. Berbunga-bunga, rasanya bertemu dengannya
seperti anugrah bagiku.
“
Ayuk masuk” mengajakku kerumahnya.
“
Ogh ya Mas.”
“
Kapan balik ke Kisaran? Sambil duduk.
“
Tunggu libur semester, Mas nggak ada rencana untuk ke Kisaran?” Bertanya sambil
berharap Dia juga ada rencana ke Kisaran.
“Ada
sih, kira-kira bulan depan.”
Dalam
hati” Pas sekali, bulan depankan Ku libur semester, kesempatan yang bagus.”
“
Sama-sama ya? Biar ada temennya.”
“
ya pasti”
Sebulan waktu berlalu,yang diharap
pun terjadi juga, ku se bus juga dengannya. Kali ini sangat berbeda, selalu ada
perkataan yang menjadi suasana menjadi ramai.banyak candaan,dan semakin akhrab.
Suasana inipun terjadi bila kami se bus bersama.
Kami
sudah saling mengenal, ku selalu menunggu agar Dia menyukaiku. Tetapi
pernyataan itu tidak pernah hadir, ku teringat pada saat kami se bus pertama
kali, Dia pernah berkata sayang pada seseorang yang menelponnya. Apakah karena
alasan itu Dia tidak menyukaiku? Dia sudah punya pacar, pikir dalam benakku. Pada
saat kami berangkat bersama untuk kesekian kalinya ke Kisaran, Disitulah hal
yang membuatku bahagia. Karena Dia menyatakan perasaannya padaku.
“
Sudah sekian lama Saya menunggu Moment ini, Saya ingin menyatakan sesuatu
padamu” sambil memegang tanganku.
“
Menyatakan apa ? ” malu-malu.
“
Maukah kamu jadi pacarku ? ”
“
Hmz, tapi kamu sudah punya pacar ? ” ragu.
“pacar?
nggak ada!”
“Tapi
saya pernah dengar kamu berkata sayang melalui telpon”
“ogh
itu, itu adik kuyang paling kecil, Dia manja banget sama saya, jadi mau nggak
jadi pacar ku?” meyakinkan
“gimana
ya? Kamu serius tentang ini?”
“ya
pasti, dari awal kita bertemu saya sudah menaruhkan hati kepadamu”
“Ya
udah kita jalani aja, kalau cocok kita lanjut ke hubungan yang lebih serius”
“Baik
lah, tetapi saya selalu berusaha untuk meyakinkan mu”
“Diam
tanpa kata”
Akhirnya harapan Citra pun terwujud,
seseorang yang di idamkan menyatakan perasaannya kepadanya. Memang jodoh tidak
kemana, walaupun berpisah jauh tetapi
bila Tuhan menghendaki itu pasti terjadi. Meskipun tidak cepat seperti yang
kita inginkan tapi yakinlah bahwa lambat laun semua akan indah pada waktunya.
Oleh
: Lamtiur Simaremare
Dunia
nyata memang hanya fantasi belaka dan tidak dapat diukur oleh apa pun jua,hidup
sendiri ditengah keramaian,sepi dunia yang tak dapat diraih hanya dengan ucapan bahkan tindakan
apapun itu,menangis tapi tak mengeluarkan pancar kesedihan hanya pancar kesesakan
batin yang tak tergoreskan,memiliki orang yang kusayang tapi semua hanya
sepertinya kosong.Renti hanya bisa merangkai kata kesedihan didalam
batinnya,dunia panah tak dapat lagi Renti ceritakan,Ia melamun disudut kamar
kecilnya,istana kecil yang tak dapat digantikan oleh istana apapun didunia
ini,tiba-tiba suara ketukan pintu
membuat lamunannya buyar entah kemana,mungkin lamunan itu tersebar kepelosok
dunia,
“kenapa
dikamar saja dirimu? Suara itu terdengar
dari balik pintu,suara yang begitu dia kenal yaitu ibuunya sendiri.
“suka
aja bu” jawab renti,jawaban yang singkat,sepertinya tidak ada kata yang akan
terucap lagi dari mulut mungilnya.
“buku
lah dulu sayang pintu kamarmu ini ,ada yang akan ibu sampaikan padamu”
Sebelum ibu
menyelesaikan perkataannya ,Renti telah berada didepan ibunya.
“ada apa bu? tumben ibu datang kekamarku? apa
ada masalah bu? Sambil menampakkan muka yang penasaran dan begitu mengharapkan
sang ibu mengutarakan semuanya kepada dia.
Ibunya hanya
heran melihat tingkah anaknya itu,karena selama ini anak perempuannya ini hanya
sering mengurung diri dikamar dan jarang bergaul dengan teman-teman sebayanya.
Melihat reaksi
ibu tercintanya itu,wajah Renti berubah menjadi sedih,dan renti berjalan menuju
tempat tidurnya dan segera menjatuhkan dirinya ke tempat tidurnya.ibunya hanya
bisa menggelengkan kepalanya.
“ada apa dengan mu,,ibu tau kau
mengharapkan itu dari kami selaku orangtuamu,tapi ibu tak dapat berkata apa-apa
sekarang ayahmu bersih keras untuk tidak menguliahkanmu,tapi ibu akan
mengusahakan supaya kamu bisa kuliah,”
mendengar
perkataan ibunya,renti pun meneteskan air mata terharu atas perjuangan ibunya
itu,dan dalam hatinya rasanya ingin sekali memberikan kebahagiaan lebih kepada
ibunya sekarang itu juga,dalam lamunannya tiba-tiba ia mendengarkan tangisan
yang tidak asing lagi ditelinganya,yaitu tangisan yang menunjukkan penderitaan
yang selama ini dirasakan ibunya selama hidup di dunia yang begitu indah bagi
orang yang mendapatkan kebahagiaan penuh,
“selama ini aku hanya bisa memberikan kamu
nasihat,mungkin selama ini kamu menganggap ibumu ini tidak sayang samamu dan
mungkin kamu seperti dianak tirikan,tapi itu hanya perasaanmu saja,karena ibu
ingin melatih kamu untuk lebih kuat untuk menhadapi arti kehidupan dunia ini”
ibunya sepertinya menyampaikan hal yang baru pertama kali dia dengar.
“maksudnya bu apa?”
“aku tidak mengerti bu?”
“semua ini sepertinya membuatku bingung dan
semakin membuatku semakin sedih dan sulit untuk mengartikan duni ini?”
“suatu saat engkau akan mengerti semua
ini,mengerti akan sebuat perjuangan dan arti hidup yang senang bahkan yang
keras”,
***
Mungkin
hal ini membuat ibu Renti sedih karena renti sudah merencanakan kuliah
sedangkan dia masih kelas dua SMK.Renti sadar akan hal itu tapi dia ingin suatu
saat dia bisa melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.mungkin orang lain
dan teman-temannya menertawakan dia,karena dilihat dari segi
ekonomi,keluarganya merupakan keluarga yang ekonomi rendah dengan anggota
keluarga yang termasuk keluarga pesepakbola dan dia sangat begitu sedih karena
ibunya telah sakit-sakitan dan telah menjalani semua pengobatan baik dari
dokter spesialis,mantri,rumah sakit dan segala pengobatan yang diketahuinya.
Ternyata
Renti juga bingung untuk menyampaikan kesesakan isi hatinya selama satu bulan
ini karena Renti akan melaksanakan praktek kerja lapangan melihat kondisi pada
saat ini tidak mendukung,dia hanya bisa merenung dan tidak mau membuat ibunya
semakin sedih dan menangis dan juga isa memikirkan saudaranya yang masih kecil.
Kebingungan
dan keraguan terus menbuat hati Renti tak karuan apapun yang dia kerjakan tidak
ada yang tepat,sehingga ibu yang semakin heran dan mencari tau apa yang sedang
dipikirkan anak keduanya itu,dan kegelisahan anaknya itu adalah tentang praktek
kerja lapangannya yang menuntut biaya tiga ratus ribu dan tenggang waktunya
satu minggu,tanpa sepengetahuan renti uang praktek kerjanya telah dibayar
ibunya,karena sebelum kelas dua SMK ibunya telah mempersiapkan semua
kemungkinaan yang akan terjadi apabila dia harus meninggalkan dunia karena
penyakitnya itu.
Memang renti
semasa SMK tidak pernah merasakan indahnya kasih sayang orangtua,kehidupannya
hanya ada rasa kesepian dan tidak ada kasih sayang karena baginya orangtuanya
ada tapi tidak ada.mungkin pepatah ini terus melekat di hati renti ,karena dia tidak tahu apa yang
sebenarnya terjadi kepada orangtuanya.masih ingat betul dia kejadian waktu
ibunya di rawat dirumah sakit dan keadaan yang begitu kritis,dan orangtuanya
berpesan untuk menjaga saudaranya dan meminta supaya dia melanjutkan sekolahnya
kejenjang yang lebih tinggi.
“renti semua tanggungjawab
kuserahkan samamu nak,dan jagan engkau sedih tetap berjuang,jangan mau
menderita seperti ibu lagi”kata ibunya sambil menangis.mendengar perkataan
ibunya renti tak dapat menahan rasa sedih dan rasa kehilangan sosok orang yang
selalu memberi dukungan baginya.
Tapi Tuhan
memberikan hal sangat mustahil bagi hidup renti dan keluarganya karena ibunya
sehat dan sembuh dari penyakitnya dan seluruh keluarganya sangat begitu bahagia
tetapi lain halnya dengan renti yang begitu sedih karena kemauannya untuk
kuliah masih jauh dari harapannya.
“kenapa dengan mu? kata ayahnya
dengan wajah yang tak pernah disukai oleh Renti,wajah yang selama ini dia
hormati tapi dia benci.
Semua ucapan
ayahnya selalu dia turuti tapi hatinya melawan dan rasa bencinya semakin
mendalam semenjak renti mengetahui bahwa dia tidak akan dikuliahkan oleh
ayahnya.
“kenapa wajah ini muncul dihadaanku
lagi,rasa benci ini tak dapat kutampung lagi” ucapan itu muncul di dalam hati
renri dan wajah seperti harimau yang kelaparan.
“Anda mungkin ayahku ,orang yang
membesarkan ku tapi itu tidak cukup,aku butuh kasih sayng dari anda bukan sakit
hati yang aku terima,mungkin kata –kata ini yang selalu dia ucapkan dan dia
renungkan,tapi dia tidak dapat berbuat apa-apa ,karena rasa benci itu telah
melingkupi hatinya,karena semenjak dia mengenal dunia ini dia telah mengalami
kerasnya perlakuan ayahnya,
Ibunya pernah
bercerita kepada dia bahwa ketika dia baru lahir,ayahnya telah menampar ibunya
gara-gara membela neneknya renti,karena ayahnya lebih memilih ibunya dan
saudaranya daripada memilih mereka.
“tamparan ini akan selalu berbekas
dalam hatiku,apapun yang engkau lakukan aku tak akan memaafkanmu,sebelum anda
menghargai ibuku dan mengubah sifat kasar itu”
***
Kehidupan renti tergolong kehidupan yang begitu keras,dia berusaha selama ini berbuat yang terbaik di hadapan ayahnya tetapi yang dia dapat hanya hal yang membuat dia semakin benci akan kehidupan ini dan semakin dibenci kepada saudaranya karena saudaranya dia merasa saudaranya merenggut kebahagiaannya dari ayahnya.
Kehidupan renti tergolong kehidupan yang begitu keras,dia berusaha selama ini berbuat yang terbaik di hadapan ayahnya tetapi yang dia dapat hanya hal yang membuat dia semakin benci akan kehidupan ini dan semakin dibenci kepada saudaranya karena saudaranya dia merasa saudaranya merenggut kebahagiaannya dari ayahnya.
Didalam kehidupan
ini kita kadang merasakan indahnya kehidupan dan merasakan sulit menjalani
kehidupan ini.ada kata suka dan ada kata benci,benci yang sekejap dan benci
selamanya,ini lah kehidupan mungkin itu prinsip renti selama ini tapi semenjak
dia melihat bahwa hal yang selamaini dia rasakan tak mungkin dia dapatkan lagi.
Semenjak renti
tamat dari SMK, kebingungan semakin membuatnya sedih dan semakin mengancam keinginannya
untuk kuliah.dia hanya bissa merenung satiap hari,semua hal dia kerjakan dan
menaati semua perinta ibunya dan berusaha membuat ibunya bahagia dan membuat
beban ibunya berkurang.tapi kesibukan renti tidak dapat mwngobati
kesedihannya,walaupun harapan itu hampir dia lepaskan dan pasrah untuk mencari
pekerjaan dan memberikan hasil keringatnya kepada ibunya.
Doa selalu renti
panjatkan supaya dia bisa menjalani semua takdirnya,dan memberikan hal yang
terbaik bagi renti,sabar adalah kuncinya,,kata-kata ini merupakan kata-kata
yang pernah renti baca dalam suatu buku yang tidak pernah dia sukai semenjak
dia mengenal buku itu.
Pada malam hari
,memang tumben pada malam itu semua berkumpul dirumah,tiba-tiba ayah renti
memulai pembicaraan yang semula hening tanpa kata-kata.
“renti sekarang ayah tanya padamu
sekarang? Apakah kamu masih ingin kuliah?” Kata ayahnya dengan suara yang
begitu berat.
“maksud ayah bagaimana? Mungkin hal
itu telah sirna dari hidupku,aku memutuskan untuk mencari uang untuk membantu
keluarga ini,” kata renti dengan suara paruh yang sepertinya mau menangis.
“tapi kuliah ini yang selama ini kamu inginkan,kenapa kam”u
jadi begini? Mungkin hari ini semua doamu tercapai dan kesabaranmu telah
terjawab” kata ibunya
“ea,mungkin inilah jawaban
doaku,tapi aku tak dapat memastikan hal ini”
“jangan kau mengharapkan kesempatan
kedua kalinya,karena kesempatan ini datang dua kalinya” kata ayahnya dengan
suara lantang.
“ia,aku tak mengharapkan hal ini
lagi,emuanya telah sirna,aku tak butuh sesuatu yang di paksakan,apa gunanya
anda memaksa saya untuk memenuhi keinginan anda sekarang, saya sudah lelah untuk
menuruti kemauan anda dan sekarang aku ingin mejalani hidupku dengan keringat
sendiri.
Semenjak
kejadian malam itu hubungan renti dan ayahnya menjadi renggang walaupun begitu
renti selalu menghormati ayahnya dan selalu menaati perkataan ayahnya walaupun
kasih tidak ada dalam hidupnya untuk
ayahnya.
Cita-cita untuk
kuliah memang terwujudkan tapi rasa bersalah selalu menghantui renti dan dia
bingung untuk minta maaf dan memulainya darimana.semua telah terjadi mungkin
kata kasih telah menjauhi diri renti.
“Taatkah aku kepada Dia,sedangkan
kasih untuk Dia tidak ada sama sekali ?”
“bagaimana aku Taat kepada Tuhan
yang tak dapat kulihat sedangkan Tuhan yang kulihat aku tak bisa Taat”.
Oleh : Ayu Suci Ramadani
Hari
ini,hari pertama ku masuk sekolah. Menyandang status sebagai seorang siswa SMP.
Berjumpa dengan lingkungan baru, teman baru, guru baru dan yang pastinya ilmu
yang baru juga. Hari ini kami di suruh masuk ke dalam kelas sesuai dengan kelas
kami masing-masing. Sesampainya di dalam kelas,kami saling berkenalan satu sama
lainnya untuk lebih baik dalam aktivitas belajar mengajar. Dan selesai
perkenalan sekarang saatnya pemilihan perangkat kelas yang terdiri dari Ketua
kelas,Wakil ketua kelas,Sekretaris dan Bendahara.
Di
dalam salah satu perangkat kelas itu
saya menjabat sebagai Ketua kelas. Karna lingkungan masih baru dan asing buat
ku,aku masih malu dan ragu dengan tanggung jawab ku sebagai ketua kelas. Di hari
pertama ku sekolah,aku di pulangkan dengan cepat karna belum ada kegiatan
belajar mengajar yang efektif. Tidak berfikir panjang begitu bell berbunyi aku
langsung ke luar kelas dan langsung pulang ke rumah.
Sesampainya
di rumah,orang tua ku sudah menanti ke pulangan ku. “ Gimana nak hari pertama
sekolahnya? ” . Ujar mama ku dengan wajah tersenyum. Lalu ku jawab,hari ini
winda ketemu teman baru,guru baru dan winda terpilih menjadi ketua kelas bu.
Dengan bangga aku mengatakan itu kepada orang tua ku. “ ALLHAMDULLAH “ itu
amanah dan tanggung jawab yang besar jadi,Winda harus berikan yang terbaik,ya?!
Ujar mama dengan penuh pengharapan.
Setengah
tahun menjadi siswa SMP sudah banyak perubahan yang aku rasakan. Berubah lebih
dewasa,cara berpenampilan mulai cantik dan sudah tahu yang namanya Jatuh Cinta.
Yang pastinya bukan aku saja yang mengalami perubahan itu. Banyak temen-temen
ku yang sudah mempunyai pacar. Hanya aku
yang belum punya pacar. Ingin rasanya punya pacar. Gimana sich rasanya kalau
punya pacar? Dan bagaimana caranya biar punya pacar? Ujar ku dalam hati.
Karna
rasa ingin tahu yang besar sekali,aku pun pergi mendatangi temen ku yang sudah
berpengalaman dalam Dunia Percintaan. “ yunda aku boleh tanya sesuatu tidak?
“ujar ku dengan wajah malu. “ Boleh,emangnya winda mau tanya apa? “. Aku mau
tanya gimana sich caranya supaya punya pacar dan apa enaknya kalau punya
pacar?. Gimana ya…..? Kalau menurut ku supaya bias punya pacar itu harus
perpenampilan yang cantik terus rapi dan menurut ku enaknya punya pacar itu
setiap hari ada yang antar jemput dan di kasih makan gratis. Ujar yunda.
Hanya
gara-gara makan gratis dan di antar jemput dia pacaran? Ujar ku dalam hati
dengan penuh tanda tanya. Karna masih penasaran dengan Cinta,sore harinya aku
pergi jalan-jalan di lingkungan tempat tinggal ku yang tidak jauh dari rumah
ku. Tidak lama berjalan,aku ketemu dengan kakak tetangga ku yang namanya Liana.
“ Dek mau kemana “? Tanya liana. Eehh…kak,winda mau jalan-jalan saja kak. “
Kalau kakak mau kemana “? Tanya ku. Oohh, kak juga mau jalan-jalan juga dek. Ya sudah bareng sama kakak saja
jalan-jalannya! Ujarnya sambil tersenyum.
Akhinya,aku
dan kak liana pergi jalan-jalan. Belum lama berjalan ada suara seseorang yang
memanggil nama Kak liana. Lalu kak liana mendatangi orang itu,Ternyata itu
temen satu sekolahnya. Tidak berfikir lama kak liana memperkenalkan ku dengan
temen-temannya. Saat berkenalan dangan Fahri namanya,Hati ku dag..dig..dug..
tatapan matanya membuat ku salah tingkah dan malu menatap wajahnya. Hari sudah
gelap kak liana pun mengajak aku pulang. Kami pun pulang ke rumah
masing-masing.
Sesampainya
di rumah aku masih terbayang wajahnya. Ada apa dengan prasaan ku ini? Apa
mungkin aku jatuh cinta? Kalau memang aku jatuh cinta,apa yang harus aku
lakukan? Menurut ku dia itu manis,apalagi hidungnya mancung banget! Hayalku ku
dalam hati.
Hari
pun berganti,waktunya untuk pergi ke sekolah. Hari ini aku lagi males untuk
belajar dan menerima pelajaran. Aku masih bingung dengan perasaan ku ini. Apa
yang harus aku lakukan? Akhirnya aku putuskan untuk kembali ke tempat itu nanti sore.
Sedikit tenang perasaan ku dari kegelisahan yang menghantui perasaan ku ini.
Bell
pulang sudah berbunyi,aku langsung bergegas pulang. Sampai di rumah aku terus
berbaring di tempat tidur,seragam sekolah pun belum aku lepaskan. Tidak sabar
rasanya ingin bertemu dengan dia lagi. Ku lihat jam masih pukul 14.00 wib.
Bosan menunggu ku ambil diary ku,lalu ku curahkan isi hati ku yang paling dalam
tentangnya. Tidak lama mencurahkan isi hati,aku tertidur terbawa Susana hati
yang gundah.
Terlelap
dalam tidur ku sampai tidak sadar ku terbangun pukul 16.15 wib. Aku langsung
bangun dan mengambil handuk lalu pergi ke kamar mandi. Selesai mandi dan
perpakaian aku langsung pergi menuju tempat dimana kami semalam bertemu.
Menunggu dengan harapan dia datang lagi ke tempat ini. Waktu terus
berputar,sampai saat ini ku belum melihat tanda-tanda kehadirannya. Hari mulai
gelap,dia pun tidak kunjung tiba. Akhirnya ku putuskan untuk pulang saja dan
besok akan kembali ke sini lagi. Kecewa hati ini,yang di harapkan tidak datang.
Malam ini aku tidak belajar lagi. Aku hanya berbaring di tempat tidur dan menghkayal
wajah dan mengingat namanya. Selera makan pun sudah tidak ada lagi. Sebaiknya
ku tenangkan pikiran ku dengan beristrirahat.
Sinar
mata hari sudah naik. Waktunya untuk pergi sekolah. Sampai di sekolah,kami
siswa-siswi di bariskan di lapangan. Tenyata ada pengumuman,pengumuman tentang
OLIMPIADE. Saat di panggil nama siswa yang ikut olimpiade,aku terkejut nama ku
di panggil oleh kepala sekolah. Dan di suruh maju ke depan. Ada tiga orang yang
di panggil oleh kepala sekolah yang berbeda kelas. Setelah pengumuman itu aku
dan temen ku di suruh ke ruang kepala sekolah. Dan temen yang lain di suruh
masuk ke dalam kelas masing-masing.
Di
dalam ruangan kepala sekolah,kami dapat pengarahan tetang olimpiade. Aku
mendapat tugas untuk mengerjakan soal soal Ipa dan Ips yang membahas tentang
ilmu alam dan ilmu social atau sejarah. Selesai itu kami di berikan buku
panduan dan soal-soal yang akan di bahas. Dan kami di perbolehkan untuk pulang
terlebih dahulu dan kami di suruh belajar di rumah sampai olimpiade tiba.
Apabila tidak ada yang mengerti boleh di tanyakan ke guru pembimbing.
Sesampainya
di rumah,kabar bahagia ini ku sampaikan ke orang tua ku. Betapa bangga ya
mereka. Mungkin keinginan ku untuk bertemu dia lagi harus ku simpan di dalam
hati ku yang paling dalam. Karna kami mungkin tidak di jodohkan untuk bertemu
lagi. Biarlah Wajah dan Namanya ku kenang dan kusimpan di tempat yang paling
indah di dalam hati ku. Dengan penuh harapan,suatu saat nanti bisa berjumpa
lagi dengan membawa cinta.
Hari
ini ku jalani hidupku dengan hal yang positif dan belajar,belajar dan terus
belajar untuk meraih cita-cita ku. Sekarang aku duduk di kelas 3 dan sudah 2 tahun lebih kulewati masa-masa indah selama
menuntut ilmu di Sekolah Menengah Pertama. Dua minggu lagi aku mengikuti Ujian
Nasional. Begitu banyak harapan yang salah satunya bisa lulus dengan nilai yang
memuaskan.
Begitu
banyak cobaan yang di hadapi selama menjelang UN ini. Tapi di samping itu ada
hal yang paling membahagiakan. Yaitu aku bertemu dengan Cowok yang dulu hingga
sekarang masih ku simpan nama dan wajahnya,yaitu FAHRI. Aku bisa ketemu dia
lagi melalui seseorang,seseorang itu adalah ibu aku sendiri. Dia satu kerjaan
dengan ibu ku. Jadi,waktu ada acara di rumah ku ibu ku mengundang temen sekerjanya
untuk hadir di acara itu. Dia bekerja sebagai Fotografer di sebuah perusahaan.
Pada saat ketemu kami saling memandang,mungkin di benak ku dan dia sama.
Sebelumnya kami sudah pernah berjumpa dan berkenalan. Untuk lebih pastinya aku
memperkenalkan nama ku terlebih dahulu dan selanjutnya namanya. Ternyata yang
aku fikirkan benar. Dia adalah cowok yang selama ini ku tunggu dengan beribu
harapan untuk bisa ketemu dengannya lagi.
Saat
itulah kami mulai ada komunikasi,saling mengenal satu sama lain. Tanggal 07
desember 2008,berketepatan malam Idul Adha dia menelpon ku,berbicara
seakan-akan sudah lama bertemu. Sudah banyak yang di bicarakan,lalu dia
bertanya kepada ku. “ Winda abang boleh ngomong sesuatu tidak “? Boleh sich
bang,emangnya abang mau ngomong ap? “ Hhmm… abang suka sama winda,winda mau gak
jadi pacar abang “? Abang berharap winda mau menerima cinta abang. Ujarnya
dengan penuh pengharapan.
“
Gimana ya bang winda saat ini mau fokus dulu untuk menghadapi UN,karna winda
tidak mau membagi pikiran winda ke yang lain dulu bang “ Winda tidak mau
perjuangan winda selama ini itu sia-sia bang. Kata ku yang sebenarnya juga mau
jadi pacarnya. Abang enggak akan ganggu pelajaran winda kok,kalau winda punya
waktu atau sudah selesai belajar ya jangan lupa balas sms abang. Jadi gimana
winda? Mau tidak jadi pacar abang? Tidak perlu berfikir panjang dan aku juga
suka dengan dia jadi aku terima Cintanya. “ Iya,winda mau jadi pacar abang “.
Jadi sekarang kita sudah jadian kan winda? Jelasnya lagi. Kalau gitu sekarang
abang boleh panggil winda dengan panggilan adik dong? Boleh bang asal itu masih
bagus dan tidak merugikan. Ujar ku dengan lembut.
Setelah
hari bahagia itu,sekarang tiba hari-hari yang di tunggu dan yang pasti ya
menenggangkan. Yiatu Ujian Nasional yang di adakan serentak di semua seluruh
Indonesia. Selesai mengahadapi ujian sekarang waktunya menunggu jawaban dengan
harapan LULUS. Sambil menunggu hasil ujian,sekarang aku sudah punya kehidupan
baru di dalam hidup ku yaitu seorang Pacar. Tapi di sisi lain ada hal yang
membuat aku bingung dan sedih yaitu orang tua ku belum ngijikan aku untuk
pacaran.
Aku
sadar bahwa seusia ku ini belum pantas untuk yang namanya pacaran dan lebih di tuntut untuk bersekolah dulu. Aku
bingung bagaimana caranya agar orang tua ku mengijikan aku untuk pacaran. Tapi
setelah ku fikirkan dua-duanya aku ambil. Prinsip ku adalah“ Pacaran yang
Membangun Semangat Belajar “ Jadi akan ku buktikan kepada orang tua ku bahwa
pacaran itu tidak semuanya mengganggu pelajaran. Kelulusan sudah keluar “
Alhamdullah aku lulus “.
Dan
selanjutnya aku akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Sekolah
Menengah Kejuruan ( SMK ). Sekolah yang aku idam-idamkan adalah SMK N 7 MEDAN
aku mencoba di situ dan alhamdullah aku keterima di sekolah itu. Dari rumah ke sekolah jauh sekali naik angkot
saja sudah 3 kali,jadi aku memutuskan untuk kost. Selama pacaran dengan dia
baru sekali bertemu apalagi sekarang aku sudah kost di medan. Mangkin jauh
jarak aku dan dia untuk ketemu. Hanya tali kepercayaanlah yang bisa menguatkan
CINTA kami.
Terima
kasih buat kamu yang ku sayang karna sport dan semangat dari mu aku menjadi
orang yang berprestasi hingga aku masuk ke UNIVERSITAS NEGERI MEDAN. Dan buat
Orang Tua ku terima kasih atas kasih sayang kalian dan usaha kalian dalam
membimbing dan menyekolahkan ku hingga sekarang aku bisa berada di UNIMED.
Bapak dan Mama doai winda ya biar
cita-cita winda menjadi GURU bisa tercapai. Karna perjuangan cinta kami
ini,sekaran’g orang tua ku membolehkan aku berpacaran.
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unimed kembali mempersembahkan ide kreatifnya dengan mengadakan...
-
Oleh : Lamtiur Simaremare Bahagia tak dapat kuraih Sukses jauh dari mata Kasih sayang pudar tak berbekas Cinta ditangan oran...
-
Oleh : Irfan Husaini Nasution Laut mu yang indah , hasil dan kekayaan lautmu yang melipah . Percuma Alam mu yang kaya dan flora fauna m...
-
Oleh : Irfan Husaini Nasution Dipondok kecil itu terdengar suara kecil memanggil Dipondok kecil itu ku lihat wajah nan suram dibalik t...
-
Oleh : Jakaria Rasa yang tak mungkin tumbuh didalam gersangmu Tak lagi terlihat indah Sedang mentari Memberi secercah harapan ...
-
Oleh : Irfan Husaini Nasution Gemerlap kekuasaan tak menjatuhkan kedermawananya Sejauh mata memandang hanya itulah yang terbias dipikir...
-
Oleh : Irfan Husaini Nasution Malam semakin larut , bintang-bintang tak mampu menunjukkan sinarnya Sang rembulan tak berdaya mengindahk...
-
Oleh: heny anggreini meneriakkan segala suara yang masih samar terdengar, berparas rindu, dan bersuara parau. Inilah aku, yang masih berj...