Foto

LOGO GELITAR ( GEBRAKAN LITERASI  )











Tentang Kami

Gelitar       
(GebrakanLiterasi)

Gelitar merupakan komunitas yang bercita-cita membangun dan mengembangkan sastra di semua kalangan dan wadah untuk mengapresiasi karya sastra. Gelitar juga merupakan suatu wadah bagi mereka yang ingin mengembangkan sastra karena kecintaannya terhadap sastra sekaligus menampung ajang kreativitas bagi pencinta sastra, khususnya Sastra Indonesia.
Gelitar (Gebrakan Literasi) dirintis oleh mahasiswa-mahasiswi Sastra Indonesia FBS-Unimed 2012 yang secara khusus dibentuk untuk membangun paradigm baru dalam bersastra,  khususnya sastra Indonesia.

Pengarah/penasehat     : Muharrina Harahap, S.S. M. Hum.
Sekretariat                   : Jl. Garu 1 No. 89 Medan
Tempat pelatihan         : Jl. Perintis Kemerdekaan
                                      Open Stage – FBS

VISI DAN MISI
Visi                             
Mengukuhkan paradigma bersastra di kalangan mahasiswa khususnya dan masyarakat sastra pada umumnya.

Misi
(1)   Membentuk pemikir-pemikir yang unggul dalam bersastra
(2)   Berpikir dan berbuat untuk mengembangkan karya dalam sastra
(3)   Menumbuhkan dan meningkatkan kecintaan terhadap karya sastra
(4)   Mengapresiasi semua karya sastra, baik sastra lama dan modern.

Motto              :  Berpikir ,Berbuat, dan Kreatif dalam Bersastra.
Rancangan kegiatan yang akan dicapai.
(1)   Mencipta karya sastra dan mempublikasikannya ke media massa.
(2)   Diskusi sastra
(3)   Menampilkan sastra
(4)   Pementasan sastra
(5)   Menerbitkan antologi sastra

Susunan Organisasi
(1)   Ketua komunitas         : Jakaria
(2)   Sekretaris                    : Heny Anggreini

Tugas   : Menyusun agenda atau konsep yang telah disepakati komunitas
            Menyimpan hasil dokumentasi komunitas
            Menerima hasil karya yang telah diedit oleh tim editor

(3)   Bendahara                   : Dian Tiara

(4)   Kordinator dokumentasi         : Thari Fahreza
Tugas : Menyimpan dokumen-dokumen hasil kegiatan

(5)   Kordinator publikasi               : Irfan Husaini Nasution
Tugas :Membuat blog dan facebook semenarik mungkin yang diisi dengan
1.      Hasil karya tulis oleh anggota komunitas
2.      Gambar atau foto setiap kegiatan yang dilakukan anggota komunitas
3.      Video pementasan atau penampilan anggota komunitas
4.      Penyebaran informasi kegiatan yang sedang atau akan dilakukan anggota komunitas
5.      Publikasi agenda atau konsep yang akan dilakukan oleh anggota komunitas
NB: Memperbaharui blog setiap 2 kali dalam seminggu


(6)   Kordinator editor                    : Simon Lourensius Hutagalung
(7)   Kordinator humas                   : Nuni Afrianti
(8)   Kordinator fotografi               : M. Rullyansyah
Tugas :menyimpan hasil kegiatan dalam bentuk gambar atau foto
Anggota:
1.      Mariatun
2.      Novita Sari
3.      AyuSuci
4.      Wemmy Sihombing

Program Kerja untuk Satu Semester
1)      Mencipta dan mengirim karya ke media dalam seminggu minimal 2 kali
2)      Perekrutan anggota baru
3)      Melakukan pertemuan 2 kali dalam sebulan, yaitu
(1)   Pertemuan tanpa mentor (mencipta, mengirim karya, dan diskusi)
(2)   Pertemuan dengan mentor ( mencipta, mengirim karya, dan diskusi sastra)
Di dalam pertemuan diadakan penampilan sastra. Ada tema yang telah ditentukan.
Mentor tetap:
1.      Rudi Hartono Saragih
2.      Sartika Sari
3.      Wahyu Iskandar
4)      Melakukan pementasan sastra setiap semester
5)      Mengadakan “JJS”setiap semester









Dideklarasikan di Medan, 29 Mei 2013

Ketua              :Jakaria                                    __________________________
                                   
Sekretaris        :Heny Anggraini                     __________________________

Bendahara       : Dian Tiara                             __________________________



Saksi:
1.      MuharrinaHarahap                              _________________________

2.      Sartika Sari                                          _________________________



LOVE IN THE BUS

Oleh : Nuni Afriyanti 

Ditempatku , bus transfortasi “Koperasi Usaha Pinggir Jalan” yang disingkat KUPJ Adalah bus transfortasi yang popular dan sering digunakan oleh kalangan masyarakat dari desa ke kota,dan sebaliknya , dari kota ke desa. Aku adalah seorang mahasiswa , kuliah di Universitas Negri Medan, Fakultas Bahasa dan Seni, dengan jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Aku hidup dari keluarga pas-pasan , tetapi, itu tidak akan mengurangi tekatku untuk kuliah. Kata orang tuaku, dimana ada kemauan disitulah ada rezeki yang terus mengalir seperti sungai yang tiada ujungnya . pokoknya ku harus jadi orang yang sukses.
15 September 2012, disaat dari desa untuk balik ke kota, menurutku adalah waktu yang paling membahagiakan bagiku . karena disaat itulah ku bertemu pemuda yang bagiku adalah pemuda yang hmz,,, yaa bisa dibilang tampan, bila dibandingkan dengan teman lelaki sekelasku, he..he..he..matanya, hidungnya, lesum pipitnya, fostur tubuhnya, gaya rambutnya, bibir yang merah merona, Oh My God….perfect banget..
            Mungkin pada saat itu adalah keberuntungan bagiku, karena tidak disangka-sangka Dia duduk disebelahku.
“ Sedikit Mba’..!”   berbicara denganku dengan senyuman yang membius hati wanita dengan sekejap.
“ Ya Mas, silahkan! “ jawabkcu dengan malu-malu sambil bergeser untuk berbagi tempat duduk.
Terasa sunyi, karena kami tidak ada percakapan yang membuat suasana menjadi ramai. Ku penasaran dengan namanya, alamatnya, tetapi sayang, ku tidak ada keberanian untuk menanyakannya. Dan itu berlangsung sampai tiga puluh menit lamanya. Tiba-tiba
“ Hai Mba’, namanya siapa? “ sambil menjulurkan tangannya.            
 “ Haa, Dia bicara denganku? “ dalam hati.
“ Kok diam aja Mba’? “ Heran.
Malu-malu dengan hati berdegup kencang, “ Ogh, nama saya Citra, kalau Mas sendiri namanya siapa? “
“ Nama saya Indra, dari mana mau kemana Mba’? “
“ Dari Kisaran mau ke Medan.” Sambungku lagi menghilangkan penasaran, “ Kalau Mas sendiri gimana? Mas orang Kisaran juga? “
“ Bukan, Saya ke Kisaran ketempat Kakak, kalau saya asli orang Nias.”
“Jadi ke Medan ada urusan apa?” Penasaran.
“ Saya kuliah Mba’, kuliah di USU.”
“ Ogh, di USU.” Jawabku seakan penasaran tidak membebaniku lagi.
Walaupun badan terasa lelah, lapar, haus, tetapi melihat Dia, rasa lelah, lapar, haus, seakan-akan hilang dengan sendirinya. Saat Dia membuka kaca jendela, berhembuslah sayup-sayup angin di wajahnya. Seakan-akan raut wajahnya, menjadi pesona seperti bulan yang begitu bercahaya di malam hari “ SubhanAllah..” itu kataku dalam hati. Dengan memakai headset ditelinganya, sambil memejamkan mata mendengarkan musik, ya ampun…betapa kerennya Dia. “Dia tipeku “ berkata lagi dalam hati.
Sudah tiga jam perjalanan, bus melaju dengan kecepatan yang tinggi tanpa hambatan. Tetapi ku berharap dan kuingin agar bus ini tidak cepat berjalan, ku ingin lambat, agar ku bisa berlama-lama duduk disampingnya.  Ku ingin berinteraksi dengannya, tetapi ku harus mulai dengan apa ya? Jangankan bicara, senyum tebar pesonapun tak berani.
Tibalah pasar bengkel, disitulah Dia mulai berbicara denganku.
“ Nggak turun Mba’? “
“ Nggak Mas, disini aja.” Kataku dengan memperlihatkan senyuman. “ Kalau Mas nggak turun? “
“ Nggak Mba’, disini aja. Ingin beli minum ada minum, ingin beli makanan ada makanan, kalau ingin beli oleh-oleh udah disiapkan oleh-olehnya. Jadi saya ngapain turun lagi? “ Tertawa.
“ Iya ya Mas, ngapain turun lagi ? “ membalas tertawanya.
        “ Bisa nggak sih mintak no handphonnya? “ dalam hati. Ku ingin lebih akrab, sering berinteraksi,  tapi sayangnyaku tidak berani  untuk memintanya. Tiba-tiba, ada seseorang yang menelponnya. Dan tiba-tiba juga, Dia bilang “ Sayang “ What?  Frustasi tiba-tiba. Rasanya hati ini bagai tertusuk duri yang begitu dahsyat, bukan main sakitnya. Pengharapanku dalam beberapa jam ini telah menjadi sia-sia. Lelah, lapar, haus, kembali menghampiriku dengan sendirinya. Ya ampun… sayang sekali, berarti Dia bukan jodohku.
“ Kenapa  Mba’? “ Bertanya kepadaku “ Kok wajahnya murung begitu? “
“ Ogh, nggak kenapa-napa, Cuma agak pusing aja karena nggak nyampek-nyampek .”  Tertawa agar  Dia tidak curiga.
“ Patah hati, heeeem..” Dalam hati. “ Ternyata Dia uda punya pacar “ Kuberfikir siapa ya yang beruntung jadi pacarnya? Dari penglihatan ku Dia adalah sesosok pria yang baik-baik, sopan, dewasa, berwibawa dan berpendidikan. Ya ampuuuun beruntung banget jadi pacarnya.
            Perjalanan sudah sampai Lubuk Pakam, akhirnya perjalanan ini akan berakhir juga pengharapan sia-sia selesailah perjalanan kami akhirnya kami akan berpisah.
“ Sudah sampai” berbicara sendiri tanpa melihatku. Disaat itu juga, para penumpang pun turun. “sampai jumpa lagi” tersenyum dan perlahan meninggalkan ku.
“ya, sampai jumpa lagi” tersenyum dan berharap bertemu lagi.
            Kegiatan sehari-hariku pun ku jalani. Seperti kuliah, ngerjain tugas, jadi anak kos. Mau makan ingat Dia, mau mandi ingat Dia, mau tidur pun ingat Dia dan segala aktifitas yang ku kerjakan selalu teringat padanya. ”Kapan ya bisa bertemu lagi?” pengharapan yang selalu ingin jadi kenyataan. Tetapi salahnya ku nggak bertanya dia tinggal dimana selama di Medan. Itu lah kebodohan ku, kenapa aku tidak berfikir untuk menanyakan alamatnya. “Kapan ya bisa pulang kampung lagi?” mana tahu ku bisa se bus dengannya.  
            Waktu sudah berlarut lama, ketika kami berpisah. Pada saat ku menemani Mita teman sekosan ku ketempat temannya posisinya itu jauh dari kosanku yaitu di Padang Bulan. Sesampainya di kosan temannya temanku  tiba-tiba ku bertemu dengan nya tanpa sengaja, di pinggir jalan depan rumah temannya teman ku.
“Hai apa kabar ?” menyapanya sambil mengangkat tangan.
“Hai kamu! Alhamdulillah sehat, sedang apa disini?”
“ Saya nemani temen disini.” Sambil menunjuk rumah.” Kalau Mas, lagi apa disini?”
“ Saya tinggal disini.” Menunjuk rumah teman Mita.
“ Ogh, Mas tinggal disini.” Rasanya hati ini begitu senang, sesuatu yang diharapkan ternyata terjadi juga. Bisa melihat senyumannya lagi, semoga saja ini terus seperti ini selamanya. Berbunga-bunga, rasanya bertemu dengannya seperti anugrah bagiku.
“ Ayuk masuk” mengajakku kerumahnya.
“ Ogh ya Mas.”
“ Kapan balik ke Kisaran? Sambil duduk.
“ Tunggu libur semester, Mas nggak ada rencana untuk ke Kisaran?” Bertanya sambil berharap Dia juga ada rencana ke Kisaran.
“Ada sih, kira-kira bulan depan.”
Dalam hati” Pas sekali, bulan depankan Ku libur semester, kesempatan yang bagus.”
“ Sama-sama ya? Biar ada temennya.”
“ ya pasti”
            Sebulan waktu berlalu,yang diharap pun terjadi juga, ku se bus juga dengannya. Kali ini sangat berbeda, selalu ada perkataan yang menjadi suasana menjadi ramai.banyak candaan,dan semakin akhrab. Suasana inipun terjadi bila kami se bus bersama.
              Kami sudah saling mengenal, ku selalu menunggu agar Dia menyukaiku. Tetapi pernyataan itu tidak pernah hadir, ku teringat pada saat kami se bus pertama kali, Dia pernah berkata sayang pada seseorang yang menelponnya. Apakah karena alasan itu Dia tidak menyukaiku? Dia sudah punya pacar, pikir dalam benakku. Pada saat kami berangkat bersama untuk kesekian kalinya ke Kisaran, Disitulah hal yang membuatku bahagia. Karena Dia menyatakan perasaannya padaku.
“ Sudah sekian lama Saya menunggu Moment ini, Saya ingin menyatakan sesuatu padamu” sambil memegang tanganku.
“ Menyatakan apa ? ” malu-malu.
“ Maukah kamu jadi pacarku ? ”
“ Hmz, tapi kamu sudah punya pacar ? ” ragu.
“pacar? nggak ada!”
“Tapi saya pernah dengar kamu berkata sayang melalui telpon”
“ogh itu, itu adik kuyang paling kecil, Dia manja banget sama saya, jadi mau nggak jadi pacar ku?” meyakinkan
“gimana ya? Kamu serius tentang ini?”
“ya pasti, dari awal kita bertemu saya sudah menaruhkan hati kepadamu”
“Ya udah kita jalani aja, kalau cocok kita lanjut ke hubungan yang lebih serius”
“Baik lah, tetapi saya selalu berusaha untuk meyakinkan mu”
“Diam tanpa kata”
            Akhirnya harapan Citra pun terwujud, seseorang yang di idamkan menyatakan perasaannya kepadanya. Memang jodoh tidak kemana, walaupun berpisah  jauh tetapi bila Tuhan menghendaki itu pasti terjadi. Meskipun tidak cepat seperti yang kita inginkan tapi yakinlah bahwa lambat laun semua akan indah pada waktunya.


 
             

TAATKAH AKU ??

Oleh : Lamtiur Simaremare
            Dunia nyata memang hanya fantasi belaka dan tidak dapat diukur oleh apa pun jua,hidup sendiri ditengah keramaian,sepi dunia yang  tak dapat diraih hanya dengan ucapan bahkan tindakan apapun itu,menangis tapi tak mengeluarkan pancar kesedihan hanya pancar kesesakan batin yang tak tergoreskan,memiliki orang yang kusayang tapi semua hanya sepertinya kosong.Renti hanya bisa merangkai kata kesedihan didalam batinnya,dunia panah tak dapat lagi Renti ceritakan,Ia melamun disudut kamar kecilnya,istana kecil yang tak dapat digantikan oleh istana apapun didunia ini,tiba-tiba suara ketukan pintu  membuat lamunannya buyar entah kemana,mungkin lamunan itu tersebar kepelosok dunia,
“kenapa dikamar saja dirimu?  Suara itu terdengar dari balik pintu,suara yang begitu dia kenal yaitu ibuunya sendiri.
“suka aja bu” jawab renti,jawaban yang singkat,sepertinya tidak ada kata yang akan terucap lagi dari mulut mungilnya.
“buku lah dulu sayang pintu kamarmu ini ,ada yang akan ibu sampaikan padamu”
Sebelum ibu menyelesaikan perkataannya ,Renti telah berada didepan ibunya.
     “ada apa bu? tumben ibu datang kekamarku? apa ada masalah bu? Sambil menampakkan muka yang penasaran dan begitu mengharapkan sang ibu mengutarakan semuanya kepada dia.
Ibunya hanya heran melihat tingkah anaknya itu,karena selama ini anak perempuannya ini hanya sering mengurung diri dikamar dan jarang bergaul dengan teman-teman sebayanya.
Melihat reaksi ibu tercintanya itu,wajah Renti berubah menjadi sedih,dan renti berjalan menuju tempat tidurnya dan segera menjatuhkan dirinya ke tempat tidurnya.ibunya hanya bisa menggelengkan kepalanya.
     “ada apa dengan mu,,ibu tau kau mengharapkan itu dari kami selaku orangtuamu,tapi ibu tak dapat berkata apa-apa sekarang ayahmu bersih keras untuk tidak menguliahkanmu,tapi ibu akan mengusahakan supaya kamu bisa kuliah,”
mendengar perkataan ibunya,renti pun meneteskan air mata terharu atas perjuangan ibunya itu,dan dalam hatinya rasanya ingin sekali memberikan kebahagiaan lebih kepada ibunya sekarang itu juga,dalam lamunannya tiba-tiba ia mendengarkan tangisan yang tidak asing lagi ditelinganya,yaitu tangisan yang menunjukkan penderitaan yang selama ini dirasakan ibunya selama hidup di dunia yang begitu indah bagi orang yang mendapatkan kebahagiaan penuh,
     “selama ini aku hanya bisa memberikan kamu nasihat,mungkin selama ini kamu menganggap ibumu ini tidak sayang samamu dan mungkin kamu seperti dianak tirikan,tapi itu hanya perasaanmu saja,karena ibu ingin melatih kamu untuk lebih kuat untuk menhadapi arti kehidupan dunia ini” ibunya sepertinya menyampaikan hal yang baru pertama kali dia dengar.
     “maksudnya bu apa?”
     “aku tidak mengerti bu?”
     “semua ini sepertinya membuatku bingung dan semakin membuatku semakin sedih dan sulit untuk mengartikan duni ini?”
     “suatu saat engkau akan mengerti semua ini,mengerti akan sebuat perjuangan dan arti hidup yang senang bahkan yang keras”,


***
Mungkin hal ini membuat ibu Renti sedih karena renti sudah merencanakan kuliah sedangkan dia masih kelas dua SMK.Renti sadar akan hal itu tapi dia ingin suatu saat dia bisa melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.mungkin orang lain dan teman-temannya menertawakan dia,karena dilihat dari segi ekonomi,keluarganya merupakan keluarga yang ekonomi rendah dengan anggota keluarga yang termasuk keluarga pesepakbola dan dia sangat begitu sedih karena ibunya telah sakit-sakitan dan telah menjalani semua pengobatan baik dari dokter spesialis,mantri,rumah sakit dan segala pengobatan yang diketahuinya.
Ternyata Renti juga bingung untuk menyampaikan kesesakan isi hatinya selama satu bulan ini karena Renti akan melaksanakan praktek kerja lapangan melihat kondisi pada saat ini tidak mendukung,dia hanya bisa merenung dan tidak mau membuat ibunya semakin sedih dan menangis dan juga isa memikirkan saudaranya yang masih kecil.
Kebingungan dan keraguan terus menbuat hati Renti tak karuan apapun yang dia kerjakan tidak ada yang tepat,sehingga ibu yang semakin heran dan mencari tau apa yang sedang dipikirkan anak keduanya itu,dan kegelisahan anaknya itu adalah tentang praktek kerja lapangannya yang menuntut biaya tiga ratus ribu dan tenggang waktunya satu minggu,tanpa sepengetahuan renti uang praktek kerjanya telah dibayar ibunya,karena sebelum kelas dua SMK ibunya telah mempersiapkan semua kemungkinaan yang akan terjadi apabila dia harus meninggalkan dunia karena penyakitnya itu.
Memang renti semasa SMK tidak pernah merasakan indahnya kasih sayang orangtua,kehidupannya hanya ada rasa kesepian dan tidak ada kasih sayang karena baginya orangtuanya ada tapi tidak ada.mungkin pepatah ini terus melekat  di hati renti ,karena dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada orangtuanya.masih ingat betul dia kejadian waktu ibunya di rawat dirumah sakit dan keadaan yang begitu kritis,dan orangtuanya berpesan untuk menjaga saudaranya dan meminta supaya dia melanjutkan sekolahnya kejenjang yang lebih tinggi.
            “renti semua tanggungjawab kuserahkan samamu nak,dan jagan engkau sedih tetap berjuang,jangan mau menderita seperti ibu lagi”kata ibunya sambil menangis.mendengar perkataan ibunya renti tak dapat menahan rasa sedih dan rasa kehilangan sosok orang yang selalu memberi dukungan baginya.
Tapi Tuhan memberikan hal sangat mustahil bagi hidup renti dan keluarganya karena ibunya sehat dan sembuh dari penyakitnya dan seluruh keluarganya sangat begitu bahagia tetapi lain halnya dengan renti yang begitu sedih karena kemauannya untuk kuliah masih jauh dari harapannya.
            “kenapa dengan mu? kata ayahnya dengan wajah yang tak pernah disukai oleh Renti,wajah yang selama ini dia hormati tapi dia benci.
Semua ucapan ayahnya selalu dia turuti tapi hatinya melawan dan rasa bencinya semakin mendalam semenjak renti mengetahui bahwa dia tidak akan dikuliahkan oleh ayahnya.
            “kenapa wajah ini muncul dihadaanku lagi,rasa benci ini tak dapat kutampung lagi” ucapan itu muncul di dalam hati renri dan wajah seperti harimau yang kelaparan.
            “Anda mungkin ayahku ,orang yang membesarkan ku tapi itu tidak cukup,aku butuh kasih sayng dari anda bukan sakit hati yang aku terima,mungkin kata –kata ini yang selalu dia ucapkan dan dia renungkan,tapi dia tidak dapat berbuat apa-apa ,karena rasa benci itu telah melingkupi hatinya,karena semenjak dia mengenal dunia ini dia telah mengalami kerasnya perlakuan ayahnya,
Ibunya pernah bercerita kepada dia bahwa ketika dia baru lahir,ayahnya telah menampar ibunya gara-gara membela neneknya renti,karena ayahnya lebih memilih ibunya dan saudaranya daripada memilih mereka.
            “tamparan ini akan selalu berbekas dalam hatiku,apapun yang engkau lakukan aku tak akan memaafkanmu,sebelum anda menghargai ibuku dan mengubah sifat kasar itu”

***
Kehidupan renti tergolong kehidupan yang begitu keras,dia berusaha selama ini berbuat yang terbaik di hadapan ayahnya tetapi yang dia dapat hanya hal yang membuat dia semakin benci akan kehidupan ini dan semakin dibenci kepada saudaranya karena saudaranya dia merasa saudaranya merenggut kebahagiaannya dari ayahnya.
Didalam kehidupan ini kita kadang merasakan indahnya kehidupan dan merasakan sulit menjalani kehidupan ini.ada kata suka dan ada kata benci,benci yang sekejap dan benci selamanya,ini lah kehidupan mungkin itu prinsip renti selama ini tapi semenjak dia melihat bahwa hal yang selamaini dia rasakan tak mungkin dia dapatkan lagi.
Semenjak renti tamat dari SMK, kebingungan semakin membuatnya sedih dan semakin mengancam keinginannya untuk kuliah.dia hanya bissa merenung satiap hari,semua hal dia kerjakan dan menaati semua perinta ibunya dan berusaha membuat ibunya bahagia dan membuat beban ibunya berkurang.tapi kesibukan renti tidak dapat mwngobati kesedihannya,walaupun harapan itu hampir dia lepaskan dan pasrah untuk mencari pekerjaan dan memberikan hasil keringatnya kepada ibunya.
Doa selalu renti panjatkan supaya dia bisa menjalani semua takdirnya,dan memberikan hal yang terbaik bagi renti,sabar adalah kuncinya,,kata-kata ini merupakan kata-kata yang pernah renti baca dalam suatu buku yang tidak pernah dia sukai semenjak dia mengenal buku itu.
Pada malam hari ,memang tumben pada malam itu semua berkumpul dirumah,tiba-tiba ayah renti memulai pembicaraan yang semula hening tanpa kata-kata.
            “renti sekarang ayah tanya padamu sekarang? Apakah kamu masih ingin kuliah?” Kata ayahnya dengan suara yang begitu berat.
            “maksud ayah bagaimana? Mungkin hal itu telah sirna dari hidupku,aku memutuskan untuk mencari uang untuk membantu keluarga ini,” kata renti dengan suara paruh yang sepertinya mau menangis.
            “tapi kuliah ini  yang selama ini kamu inginkan,kenapa kam”u jadi begini? Mungkin hari ini semua doamu tercapai dan kesabaranmu telah terjawab” kata ibunya
            “ea,mungkin inilah jawaban doaku,tapi aku tak dapat memastikan hal ini”
            “jangan kau mengharapkan kesempatan kedua kalinya,karena kesempatan ini datang dua kalinya” kata ayahnya dengan suara lantang.
            “ia,aku tak mengharapkan hal ini lagi,emuanya telah sirna,aku tak butuh sesuatu yang di paksakan,apa gunanya anda memaksa saya untuk memenuhi keinginan anda sekarang, saya sudah lelah untuk menuruti kemauan anda dan sekarang aku ingin mejalani hidupku dengan keringat sendiri.
Semenjak kejadian malam itu hubungan renti dan ayahnya menjadi renggang walaupun begitu renti selalu menghormati ayahnya dan selalu menaati perkataan ayahnya walaupun kasih  tidak ada dalam hidupnya untuk ayahnya.
Cita-cita untuk kuliah memang terwujudkan tapi rasa bersalah selalu menghantui renti dan dia bingung untuk minta maaf dan memulainya darimana.semua telah terjadi mungkin kata kasih telah menjauhi diri renti.
            “Taatkah aku kepada Dia,sedangkan kasih untuk Dia tidak ada sama sekali ?”
            “bagaimana aku Taat kepada Tuhan yang tak dapat kulihat sedangkan Tuhan yang kulihat aku tak bisa Taat”.
           


CINTA DAN CITA-CITA


Oleh : Ayu Suci Ramadani

Hari ini,hari pertama ku masuk sekolah. Menyandang status sebagai seorang siswa SMP. Berjumpa dengan lingkungan baru, teman baru, guru baru dan yang pastinya ilmu yang baru juga. Hari ini kami di suruh masuk ke dalam kelas sesuai dengan kelas kami masing-masing. Sesampainya di dalam kelas,kami saling berkenalan satu sama lainnya untuk lebih baik dalam aktivitas belajar mengajar. Dan selesai perkenalan sekarang saatnya pemilihan perangkat kelas yang terdiri dari Ketua kelas,Wakil ketua kelas,Sekretaris dan Bendahara.
Di dalam salah satu  perangkat kelas itu saya menjabat sebagai Ketua kelas. Karna lingkungan masih baru dan asing buat ku,aku masih malu dan ragu dengan tanggung jawab ku sebagai ketua kelas. Di hari pertama ku sekolah,aku di pulangkan dengan cepat karna belum ada kegiatan belajar mengajar yang efektif. Tidak berfikir panjang begitu bell berbunyi aku langsung ke luar kelas dan langsung pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah,orang tua ku sudah menanti ke pulangan ku. “ Gimana nak hari pertama sekolahnya? ” . Ujar mama ku dengan wajah tersenyum. Lalu ku jawab,hari ini winda ketemu teman baru,guru baru dan winda terpilih menjadi ketua kelas bu. Dengan bangga aku mengatakan itu kepada orang tua ku. “ ALLHAMDULLAH “ itu amanah dan tanggung jawab yang besar jadi,Winda harus berikan yang terbaik,ya?! Ujar mama dengan penuh pengharapan.
Setengah tahun menjadi siswa SMP sudah banyak perubahan yang aku rasakan. Berubah lebih dewasa,cara berpenampilan mulai cantik dan sudah tahu yang namanya Jatuh Cinta. Yang pastinya bukan aku saja yang mengalami perubahan itu. Banyak temen-temen ku yang sudah mempunyai pacar.  Hanya aku yang belum punya pacar. Ingin rasanya punya pacar. Gimana sich rasanya kalau punya pacar? Dan bagaimana caranya biar punya pacar? Ujar ku dalam hati.
Karna rasa ingin tahu yang besar sekali,aku pun pergi mendatangi temen ku yang sudah berpengalaman dalam Dunia Percintaan. “ yunda aku boleh tanya sesuatu tidak? “ujar ku dengan wajah malu. “ Boleh,emangnya winda mau tanya apa? “. Aku mau tanya gimana sich caranya supaya punya pacar dan apa enaknya kalau punya pacar?. Gimana ya…..? Kalau menurut ku supaya bias punya pacar itu harus perpenampilan yang cantik terus rapi dan menurut ku enaknya punya pacar itu setiap hari ada yang antar jemput dan di kasih makan gratis. Ujar yunda.
Hanya gara-gara makan gratis dan di antar jemput dia pacaran? Ujar ku dalam hati dengan penuh tanda tanya. Karna masih penasaran dengan Cinta,sore harinya aku pergi jalan-jalan di lingkungan tempat tinggal ku yang tidak jauh dari rumah ku. Tidak lama berjalan,aku ketemu dengan kakak tetangga ku yang namanya Liana. “ Dek mau kemana “? Tanya liana. Eehh…kak,winda mau jalan-jalan saja kak. “ Kalau kakak mau kemana “? Tanya ku. Oohh, kak juga mau jalan-jalan juga  dek. Ya sudah bareng sama kakak saja jalan-jalannya! Ujarnya sambil tersenyum.
Akhinya,aku dan kak liana pergi jalan-jalan. Belum lama berjalan ada suara seseorang yang memanggil nama Kak liana. Lalu kak liana mendatangi orang itu,Ternyata itu temen satu sekolahnya. Tidak berfikir lama kak liana memperkenalkan ku dengan temen-temannya. Saat berkenalan dangan Fahri namanya,Hati ku dag..dig..dug.. tatapan matanya membuat ku salah tingkah dan malu menatap wajahnya. Hari sudah gelap kak liana pun mengajak aku pulang. Kami pun pulang ke rumah masing-masing.
Sesampainya di rumah aku masih terbayang wajahnya. Ada apa dengan prasaan ku ini? Apa mungkin aku jatuh cinta? Kalau memang aku jatuh cinta,apa yang harus aku lakukan? Menurut ku dia itu manis,apalagi hidungnya mancung banget! Hayalku ku dalam hati.
Hari pun berganti,waktunya untuk pergi ke sekolah. Hari ini aku lagi males untuk belajar dan menerima pelajaran. Aku masih bingung dengan perasaan ku ini. Apa yang harus aku lakukan? Akhirnya aku putuskan  untuk kembali ke tempat itu nanti sore. Sedikit tenang perasaan ku dari kegelisahan yang menghantui perasaan ku ini.
Bell pulang sudah berbunyi,aku langsung bergegas pulang. Sampai di rumah aku terus berbaring di tempat tidur,seragam sekolah pun belum aku lepaskan. Tidak sabar rasanya ingin bertemu dengan dia lagi. Ku lihat jam masih pukul 14.00 wib. Bosan menunggu ku ambil diary ku,lalu ku curahkan isi hati ku yang paling dalam tentangnya. Tidak lama mencurahkan isi hati,aku tertidur terbawa Susana hati yang gundah.
Terlelap dalam tidur ku sampai tidak sadar ku terbangun pukul 16.15 wib. Aku langsung bangun dan mengambil handuk lalu pergi ke kamar mandi. Selesai mandi dan perpakaian aku langsung pergi menuju tempat dimana kami semalam bertemu. Menunggu dengan harapan dia datang lagi ke tempat ini. Waktu terus berputar,sampai saat ini ku belum melihat tanda-tanda kehadirannya. Hari mulai gelap,dia pun tidak kunjung tiba. Akhirnya ku putuskan untuk pulang saja dan besok akan kembali ke sini lagi. Kecewa hati ini,yang di harapkan tidak datang. Malam ini aku tidak belajar lagi. Aku hanya berbaring di tempat tidur dan menghkayal wajah dan mengingat namanya. Selera makan pun sudah tidak ada lagi. Sebaiknya ku tenangkan pikiran ku dengan beristrirahat.
Sinar mata hari sudah naik. Waktunya untuk pergi sekolah. Sampai di sekolah,kami siswa-siswi di bariskan di lapangan. Tenyata ada pengumuman,pengumuman tentang OLIMPIADE. Saat di panggil nama siswa yang ikut olimpiade,aku terkejut nama ku di panggil oleh kepala sekolah. Dan di suruh maju ke depan. Ada tiga orang yang di panggil oleh kepala sekolah yang berbeda kelas. Setelah pengumuman itu aku dan temen ku di suruh ke ruang kepala sekolah. Dan temen yang lain di suruh masuk ke dalam kelas masing-masing.
Di dalam ruangan kepala sekolah,kami dapat pengarahan tetang olimpiade. Aku mendapat tugas untuk mengerjakan soal soal Ipa dan Ips yang membahas tentang ilmu alam dan ilmu social atau sejarah. Selesai itu kami di berikan buku panduan dan soal-soal yang akan di bahas. Dan kami di perbolehkan untuk pulang terlebih dahulu dan kami di suruh belajar di rumah sampai olimpiade tiba. Apabila tidak ada yang mengerti boleh di tanyakan ke guru pembimbing.
Sesampainya di rumah,kabar bahagia ini ku sampaikan ke orang tua ku. Betapa bangga ya mereka. Mungkin keinginan ku untuk bertemu dia lagi harus ku simpan di dalam hati ku yang paling dalam. Karna kami mungkin tidak di jodohkan untuk bertemu lagi. Biarlah Wajah dan Namanya ku kenang dan kusimpan di tempat yang paling indah di dalam hati ku. Dengan penuh harapan,suatu saat nanti bisa berjumpa lagi dengan membawa cinta.
Hari ini ku jalani hidupku dengan hal yang positif dan belajar,belajar dan terus belajar untuk meraih cita-cita ku. Sekarang aku duduk di kelas 3 dan sudah 2  tahun lebih kulewati masa-masa indah selama menuntut ilmu di Sekolah Menengah Pertama. Dua minggu lagi aku mengikuti Ujian Nasional. Begitu banyak harapan yang salah satunya bisa lulus dengan nilai yang memuaskan.
Begitu banyak cobaan yang di hadapi selama menjelang UN ini. Tapi di samping itu ada hal yang paling membahagiakan. Yaitu aku bertemu dengan Cowok yang dulu hingga sekarang masih ku simpan nama dan wajahnya,yaitu FAHRI. Aku bisa ketemu dia lagi melalui seseorang,seseorang itu adalah ibu aku sendiri. Dia satu kerjaan dengan ibu ku. Jadi,waktu ada acara di rumah ku ibu ku mengundang temen sekerjanya untuk hadir di acara itu. Dia bekerja sebagai Fotografer di sebuah perusahaan. Pada saat ketemu kami saling memandang,mungkin di benak ku dan dia sama. Sebelumnya kami sudah pernah berjumpa dan berkenalan. Untuk lebih pastinya aku memperkenalkan nama ku terlebih dahulu dan selanjutnya namanya. Ternyata yang aku fikirkan benar. Dia adalah cowok yang selama ini ku tunggu dengan beribu harapan untuk bisa ketemu dengannya lagi.
Saat itulah kami mulai ada komunikasi,saling mengenal satu sama lain. Tanggal 07 desember 2008,berketepatan malam Idul Adha dia menelpon ku,berbicara seakan-akan sudah lama bertemu. Sudah banyak yang di bicarakan,lalu dia bertanya kepada ku. “ Winda abang boleh ngomong sesuatu tidak “? Boleh sich bang,emangnya abang mau ngomong ap? “ Hhmm… abang suka sama winda,winda mau gak jadi pacar abang “? Abang berharap winda mau menerima cinta abang. Ujarnya dengan penuh pengharapan.
“ Gimana ya bang winda saat ini mau fokus dulu untuk menghadapi UN,karna winda tidak mau membagi pikiran winda ke yang lain dulu bang “ Winda tidak mau perjuangan winda selama ini itu sia-sia bang. Kata ku yang sebenarnya juga mau jadi pacarnya. Abang enggak akan ganggu pelajaran winda kok,kalau winda punya waktu atau sudah selesai belajar ya jangan lupa balas sms abang. Jadi gimana winda? Mau tidak jadi pacar abang? Tidak perlu berfikir panjang dan aku juga suka dengan dia jadi aku terima Cintanya. “ Iya,winda mau jadi pacar abang “. Jadi sekarang kita sudah jadian kan winda? Jelasnya lagi. Kalau gitu sekarang abang boleh panggil winda dengan panggilan adik dong? Boleh bang asal itu masih bagus dan tidak merugikan. Ujar ku dengan lembut.
Setelah hari bahagia itu,sekarang tiba hari-hari yang di tunggu dan yang pasti ya menenggangkan. Yiatu Ujian Nasional yang di adakan serentak di semua seluruh Indonesia. Selesai mengahadapi ujian sekarang waktunya menunggu jawaban dengan harapan LULUS. Sambil menunggu hasil ujian,sekarang aku sudah punya kehidupan baru di dalam hidup ku yaitu seorang Pacar. Tapi di sisi lain ada hal yang membuat aku bingung dan sedih yaitu orang tua ku belum ngijikan aku untuk pacaran.
Aku sadar bahwa seusia ku ini belum pantas untuk yang namanya pacaran dan  lebih di tuntut untuk bersekolah dulu. Aku bingung bagaimana caranya agar orang tua ku mengijikan aku untuk pacaran. Tapi setelah ku fikirkan dua-duanya aku ambil. Prinsip ku adalah“ Pacaran yang Membangun Semangat Belajar “ Jadi akan ku buktikan kepada orang tua ku bahwa pacaran itu tidak semuanya mengganggu pelajaran. Kelulusan sudah keluar “ Alhamdullah aku lulus “.
Dan selanjutnya aku akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ). Sekolah yang aku idam-idamkan adalah SMK N 7 MEDAN aku mencoba di situ dan alhamdullah aku keterima di sekolah itu.  Dari rumah ke sekolah jauh sekali naik angkot saja sudah 3 kali,jadi aku memutuskan untuk kost. Selama pacaran dengan dia baru sekali bertemu apalagi sekarang aku sudah kost di medan. Mangkin jauh jarak aku dan dia untuk ketemu. Hanya tali kepercayaanlah yang bisa menguatkan CINTA kami.

Terima kasih buat kamu yang ku sayang karna sport dan semangat dari mu aku menjadi orang yang berprestasi hingga aku masuk ke UNIVERSITAS NEGERI MEDAN. Dan buat Orang Tua ku terima kasih atas kasih sayang kalian dan usaha kalian dalam membimbing dan menyekolahkan ku hingga sekarang aku bisa berada di UNIMED. Bapak dan Mama doai  winda ya biar cita-cita winda menjadi GURU bisa tercapai. Karna perjuangan cinta kami ini,sekaran’g orang tua ku membolehkan aku berpacaran.

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Blogroll

About

foxyform

Blogger templates

Blogger news

Copyright © / Gelitar 12

Template by : Urangkurai / powered by :blogger